Call for paper vol 2 no 2 (2023) Journal of Principles Management and Bussines
More info: https://journal.scimadly.com/index.php/jpmb/annoucments

CALL FOR PAPER JOURNAL OF PRINCIPLES MANAGEMENT AND BUSSINES
Galeri
Data tidak ditemukan
Anda Mungkin Suka
4th Call for Proposal: STEG Larger Research Grants
Batas pengajuan proposal Penelitian jatuh pada 19 September 2023, 23:59 BST.
Pengajuan dilakukan melalui https://steg.cepr.org/funding/larger-research-grants-lrgs dengan mengisi template yang berlaku. Untuk proposal yang berkaitan dengan tema Y-RISE, peneliti dapat menggunakan Y-RISE pada bagian kata kunci yang ada pada form pengajuan. Persyaratan ketua peneliti dan sebagainya dapat dicek pada laman berikut:
Persyatan: https://steg.cepr.org/larger-research-grants-lrgs
Kriteria Negara Pengusul: https://steg.cepr.org/larger-research-grants-lrgs
Cara Pengajuan: https://steg.cepr.org/funding/how-apply-online
Persiapan proposal: https://steg.cepr.org/funding/larger-research-grants-lrgs/how-apply-lrg
Surat Pengumuman: STEG LRG 4 Call Text
Panduan Pengusulan: STEG LRG Applicant Guide_2
More info: https://research.binus.ac.id/2023/09/4th-call-for-proposal-steg-larger-research-grants/
.jpg)
Cara Kerja Teknologi Blockchain untuk Keamanan Peer Review
Teknologi blockchain digunakan dalam keamanan peer review untuk memberikan transparansi, keandalan, dan ketidakbisaan terhadap manipulasi data atau proses penilaian. Berikut adalah cara kerja teknologi blockchain dalam konteks keamanan peer review:
1. Distributed Ledger:
- Blockchain menggunakan ledger terdistribusi yang dipegang oleh sejumlah besar peserta (node) dalam jaringan.
- Informasi mengenai setiap tahapan proses peer review dan metrik transparansi disimpan secara terdesentralisasi di seluruh jaringan.
2. Integritas Data:
- Setiap blok dalam rantai terkait dengan blok sebelumnya melalui fungsi kriptografis, menciptakan hubungan yang tidak dapat diubah antara setiap blok.
- Ini memastikan integritas data, sehingga tidak mungkin memanipulasi atau mengganti blok-blok sebelumnya tanpa mengubah seluruh rantai.
3. Proses Identifikasi Terdesentralisasi:
- Sistem menggunakan kunci kriptografis untuk memberikan identitas unik kepada setiap peserta di jaringan.
- Identitas terdesentralisasi ini memastikan bahwa setiap peserta dapat diverifikasi tanpa kebutuhan otoritas pusat atau lembaga kepercayaan.
4. Smart Contracts:
- Kontrak pintar (smart contracts) dapat diterapkan dalam blockchain untuk mengotomatisasi aspek-aspek tertentu dari proses peer review, seperti pengiriman artikel, penugasan penelaian, atau pemberian umpan balik.
- Smart contracts memastikan eksekusi yang tepat dan transparan tanpa kebutuhan untuk perantara.
5. Keamanan dan Enkripsi:
- Data yang disimpan dalam blok blockchain dienkripsi menggunakan kriptografi yang kuat.
- Kunci pribadi dan publik digunakan untuk memberikan tingkat keamanan tambahan, memastikan bahwa hanya pihak yang berhak dapat mengakses informasi tertentu.
6. Token Ekonomi:
- Penerapan token ekonomi atau kripto dapat memberikan insentif kepada penilai dan penulis untuk berpartisipasi dalam proses peer review.
- Token dapat diberikan sebagai pengakuan atau kompensasi untuk kontribusi yang berharga dalam meningkatkan kualitas penelitian.
7. Transparansi dan Trackability:
- Setiap entitas dalam jaringan memiliki visibilitas penuh terhadap setiap tindakan yang terjadi dalam proses peer review.
- Ini menciptakan tingkat transparansi dan pelacakan yang tinggi, memungkinkan peninjauan dan audit yang lebih efektif.
8. Desentralisasi Keputusan:
- Keputusan terkait penerimaan atau penolakan artikel dapat melibatkan seluruh jaringan, dengan mekanisme voting atau konsensus yang terdesentralisasi.
- Ini memastikan keputusan diambil dengan melibatkan banyak pihak, mengurangi risiko bias atau manipulasi.
9. Timestamp:
- Setiap blok dalam rantai memiliki timestamp yang terkait dengan waktu penciptaan. Ini memungkinkan untuk mengonfirmasi urutan kejadian dan mengatasi masalah sehubungan dengan waktu dan prioritas.
10. Ketidakbisaan dan Keamanan:
- Dengan sifat terdesentralisasi dan enkripsi yang kuat, teknologi blockchain memberikan ketidakbisaan terhadap manipulasi dan serangan, menghadirkan lapisan keamanan tambahan dalam proses peer review.
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, keamanan dan transparansi dalam proses peer review dapat ditingkatkan, mengatasi beberapa tantangan yang mungkin terjadi dalam proses konvensional.

Monday Forum: Pengenalan Platform Baru LPPM
π MONDAY FORUM π
π° Senin,12 Juni 2023/23 Dzulqa'dah 1444 H
β³ 09.30 - 11.00 WIB
π Seri 016π
*Pengenalan Platform Baru LPPM*
π§π»βπ Speaker: *Dr. Nur Hendrasto M.Si., CPC*
_Dosen IAI Tazkia_
_Direktur Lppm IAI Tazkia_
π Zoom Meeting π
https://us02web.zoom.us/j/8625617759?pwd=czBqQmxyYm1lcGpDSTM1V3NKME80Zz09
Meeting ID : 862 561 7759
Passcode : amanah
Organized by:
Institute of Research and Community Empowerment

Questionnaire Development for Impactful Survey
Dalam dunia penelitian dan pendidikan, survei berperan sebagai alat vital untuk mengumpulkan data dan insight yang berharga. Kuesioner, sebagai komponen utama dari setiap survei, harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan bahwa data yang diperoleh tidak hanya relevan tetapi juga akurat dan dapat diandalkan. Artikel ini bertujuan untuk membimbing para peneliti dan pendidik dalam mengembangkan kuesioner yang efektif, yang mampu menghasilkan dampak nyata dalam studi atau proyek penelitian mereka. Dengan mengikuti prinsip-prinsip yang akan dibahas, pembaca akan dapat meningkatkan kualitas data survei mereka, serta efektivitas keseluruhan penelitian.
Mengerti Tujuan Survei
Pengembangan kuesioner yang sukses dimulai dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai melalui survei. Tujuan survei harus spesifik, terukur, dan relevan dengan kebutuhan penelitian atau edukatif yang sedang dihadapi. Sebagai contoh, dalam konteks akademik, survei bisa bertujuan untuk menilai keefektifan metode pengajaran baru, sedangkan dalam penelitian, survei mungkin digunakan untuk mengumpulkan pendapat ahli tentang perkembangan terbaru di bidang tertentu.
Definisi tujuan yang jelas ini tidak hanya membantu dalam formulasi pertanyaan yang tepat tetapi juga dalam menentukan metodologi pengumpulan dan analisis data yang paling sesuai. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner secara langsung mendukung tujuan survei, sehingga waktu responden tidak terbuang sia-sia dan data yang diperoleh benar-benar bermanfaat.
Desain Kuesioner
Desain kuesioner yang baik adalah kunci utama untuk menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan saat mendesain kuesioner:
- Kejelasan dan Kependeakan. Setiap pertanyaan harus dirumuskan dengan jelas dan langsung ke pokok permasalahan. Hindari penggunaan jargon atau terminologi yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Pertanyaan harus cukup pendek untuk tidak menyebabkan kelelahan responden tetapi cukup informatif untuk mengumpulkan data yang Anda butuhkan.
- Konsistensi dan Struktur. Menggunakan struktur yang konsisten sepanjang kuesioner dapat membantu responden memahami apa yang diharapkan dari mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas jawaban mereka. Struktur ini bisa berupa urutan logis pertanyaan, penggunaan skala yang sama untuk pertanyaan yang serupa, atau pengelompokan tema pertanyaan.
- Hindari Bias. Penting untuk memformulasikan pertanyaan sehingga tidak memihak atau mengarahkan responden ke jawaban tertentu. Pertanyaan harus netral dan objektif, memberikan ruang bagi responden untuk memberikan jawaban jujur mereka tanpa pengaruh dari cara pertanyaan tersebut diajukan.
- Memilih Tipe Pertanyaan. Tipe pertanyaan dalam kuesioner dapat sangat mempengaruhi jenis dan kualitas data yang diperoleh. Berikut adalah beberapa tipe pertanyaan yang sering digunakan dalam kuesioner:
- Pertanyaan Terbuka. Pertanyaan terbuka memungkinkan responden untuk menjawab dengan kata-kata mereka sendiri, memberikan wawasan yang lebih mendalam dan nuansa yang tidak tersedia melalui format pertanyaan lain. Pertanyaan ini ideal untuk mendapatkan pendapat detail atau cerita pribadi.
- Pertanyaan Tertutup. Pertanyaan tertutup, seperti pilihan ganda atau skala rating, memudahkan pengumpulan dan analisis data karena jawabannya standar. Tipe pertanyaan ini efektif untuk statistik dan membandingkan jawaban dari sejumlah besar responden.
- Skala Rating. Skala rating sering digunakan untuk mengukur intensitas perasaan atau pendapat responden terhadap suatu isu. Misalnya, skala Likert adalah alat yang umum digunakan dalam survei pendidikan dan sosial untuk mengukur sikap atau kepuasan.
- Validasi dan Uji Coba Kuesioner. Sebelum kuesioner disebarluaskan secara luas, penting untuk melakukan validasi dan uji coba terlebih dahulu. Proses ini memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner menghasilkan data yang konsisten dan valid. Uji coba bisa dilakukan melalui pilot survey, di mana kuesioner diberikan kepada kelompok kecil untuk menilai apakah pertanyaannya dimengerti dan apakah ada masalah teknis dalam pengisian.
Validasi lebih lanjut mungkin melibatkan ahli untuk memeriksa apakah kuesioner mencakup semua aspek yang relevan dari topik yang diteliti, serta memastikan bahwa tidak ada bias atau kesalahan lain yang dapat mempengaruhi hasil.
Analisis Data dan Pelaporan
Setelah data terkumpul melalui kuesioner, langkah berikutnya adalah analisis dan pelaporan. Pemahaman mendalam tentang cara menganalisis data akan membantu dalam merancang kuesioner yang lebih efektif, karena pemilihan tipe pertanyaan dan format jawaban harus disesuaikan dengan metode analisis yang akan digunakan.
- Analisis Data. Analisis data survei dapat berkisar dari statistik deskriptif sederhana hingga analisis multivariat yang lebih kompleks, tergantung pada tujuan survei dan kompleksitas data yang diperoleh. Statistik deskriptif sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik umum dari data seperti rata-rata, median, dan modus. Untuk data yang lebih kompleks, teknik seperti analisis faktor atau kluster mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi pola atau grup dalam data.
- Pentingnya Perangkat Lunak. Menggunakan perangkat lunak analisis data yang tepat sangat penting dalam proses ini. Alat seperti SPSS, Stata, atau R dapat membantu dalam melakukan analisis statistik yang kompleks dan menghasilkan visualisasi data yang efektif untuk mempermudah pemahaman hasil.
- Pelaporan Hasil. Pelaporan hasil harus dilakukan dengan jelas dan sistematis. Laporan harus mencakup deskripsi metodologi, analisis data yang dilakukan, dan pembahasan tentang temuan. Penting untuk menyajikan data dengan cara yang dapat diakses oleh audiens target, menggunakan grafik, tabel, dan infografis jika perlu. Selain itu, kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan data harus disajikan dengan jelas, memberikan nilai tambah kepada pembaca.
Pengembangan kuesioner yang efektif adalah kunci utama dalam menghasilkan data yang berkualitas tinggi, yang pada gilirannya akan meningkatkan keandalan dan validitas temuan penelitian. Dengan mengikuti prinsip-prinsip yang diuraikan dalam artikel ini, para peneliti dan pendidik dapat merancang kuesioner yang tidak hanya efisien dalam mengumpulkan data tetapi juga dalam memberikan wawasan yang mendalam dan berdampak pada area studi mereka. Melalui pendekatan yang sistematis dan mempertimbangkan setiap aspek dari pengembangan kuesioner hingga analisis data dan pelaporan, survei yang dilakukan dapat memenuhi standar tertinggi keilmuan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi komunitas penelitian dan pendidikan.