• Home
  • Artikel
  • Kompetensi Dasar Berbisnis Sesuai Sunnah

Kompetensi Dasar Berbisnis Sesuai Sunnah

Asnan Purba, Lc., M.Pd.I.,QWP,CWC 13 Jun 2024

Kompetensi Dasar Berbisnis Sesuai Sunnah

Majalah Gontor Edisi 07 Tahun XIX Rabiul Awal -Rabiul Akhir 1443 H / November 2021

 

Dalam berbisnis agar tercapai keuntungan yang maksimal dan berkelanjutan diperlukan seperangkat hal agar bisa mencapai target dan pencapaian bisnis dengan memuaskan. Salah satunya adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang muslim dalam menjalankan bisnisnya sesuai dengan sunnah Rasulullah saw.

Kompetensi dasar ini banyak diuraikan dalam berbagai riwayat salah satunya adalah:

عَنْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮُﻭ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠََّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗﺎَﻝَ: ﺃَﺭْﺑَﻊٌ ﺇِﺫَﺍ ﻛُﻦَّ ﻓِﻴﻚَ ﻓَﻼَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣَﺎ ﻓَﺎﺗَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ : ﺣِﻔْﻆُ ﺃَﻣَﺎﻧَﺔٍ، ﻭَﺻِﺪْﻕُ ﺣَﺪِﻳﺚٍ، ﻭَﺣُﺴْﻦُ ﺧَﻠِﻴﻘَﺔٍ، ﻭَﻋِﻔَّﺔٌ ﻓِﻲ ﻃُﻌْﻤَﺔٍ (رَوَاهُ ﺍْﻹِﻣَﺎﻡُ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﻓِﻲْ ‏ ﻣُﺴْﻨَﺪِﻩِ) 

Dari Abdullah bin Amru ra bahwa Rasulullah saw bersabda:”Ada 4 Kompetensi dasar yang apabila ada pada dirimu maka engkau tidak akan membutuhkan  isi dunia ini lagi: Menjaga Amanah, Berkata Jujur/Benar, Berperilaku Baik, Memakan yang Suci/Halal (HR Ahmad di dalam Kitabnya Al Musnad)

Kami akan uraikan 4 Kompetensi Dasar yang harus dimiliki setiap Pebisnis dalam menjalankan bisnisnya agar sesuai dengan Sunnah Rasulullah saw:

1. Menjaga Amanah: yang dimaksud dengan menjaga amanah adalah dengan memastikan kualitas barang itu sesuai dengan spesifikasinya, jika orisinil katakanlah dengan apa adanya bukan dengan ada apanya. Begitu juga kualitas layanan yang diberikan sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan barang tersebut. Kemudian tidak melakukan khianat meskipun rekan bisnisnya melakukannya. Pebisnis Muslim tetap pada pendiriannya dengan memegang amanah sebagai bentuk integritas dan kualitas barang yang ditawarkannya.

Hal ini sesui dengan petunjuk Rasulullah saw yang bersabda:

عن ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﺃَﺩِّ ﺍﻟْﺄَﻣَﺎﻧَﺔَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻦْ ﺍِﺋْﺘَﻤَﻨَﻚَ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺨُﻦْ ﻣَﻦْ ﺧَﺎﻧَﻚَ (رواه أحمد)

 Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Nabi saw bersabda:”Tunaikanlah Amanah itu kepada orang yang berhak menerimanya (memberikanmu Amanah) dan jangan berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu. (HR Ahmad)

2. Berkata Jujur/Benar: yang dimaksud dengan berkata jujur adalah menjelaskan barang yang ditawarkan sesuai dengan spesifikasinya, apakah orisinil atau bukan, menyampaikan harga barang sewajarnya dan tidak menaikkan harga ketika langka atau memberikan kata-kata bohong tentang kualitas barang yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Ketika pelanggan semakin percaya dan merasa puas, maka akan semakin besar keuntungan yang diraih karena mereka akan datang kembali dan terus melanjutkan transaksinya karena integritas dan citra kejujuran yang terus dijaga dan dibangun terhadap mereka. 

Hal ini sesuai dengan petunjuk Nabi saw:

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله عليه وسلم: علَيْكُم بالصِّدْقِ، فإنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إلى البِرِّ، وإنَّ البِرَّ يَهْدِي إلى الجَنَّةِ، وما يَزالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ ويَتَحَرّى الصِّدْقَ حتّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وإيّاكُمْ والْكَذِبَ، فإنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إلى الفُجُورِ، وإنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إلى النّارِ، وما يَزالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ ويَتَحَرّى الكَذِبَ حتّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذّابًا (رواه البخاري ومسلم)

 Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: Rasulullah saw bersabda:”Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu membawa kebaikan dan kebaikan itu mengantarkan kalian menuju surga. Tidaklah seseorang berlaku jujur dan terbiasa jujur lalu ia pun tercatat disisi Allah sebagai orang yang jujur. Hendaklah kalian menghindari berbohong, karena kebohongan itu membawa kemaksiatan dan kemaksiatan itu mengantarkan kalian menuju Neraka. Tidaklah seseorang melakukan kebohongan dan terbiasa dengan kebohongan lalu ia pun tercatat disisi Allah sebagai Pembohong. (HR Bukhori Muslim). 

Juga dalam riwayat yang lain yang berbunyi:

عن أبي ذر الغفاري رضي الله عنه قال: قال رسول الله عليه وسلم:  ثلاثةٌ لا يُكَلِّمُهُم اللَّهُ يومَ القيامةِ ولا ينظرُ إليهم ولا يزَكِّيهم ولَهُم عذابٌ أليمٌ فذَكَرَ عليهِ السَّلامُ فيهم المُنْفِقَ سلعتَهُ بالحلفِ الكاذبِ (رواه مسلم)

 Dari Abu Dzar al Ghifari ra berkata: Rasulullah saw bersabda:”Ada 3 golongan yang tidak diajak bicara oleh Allah swt pada hari kiamat dan tidak sedikitpun menoleh kepada mereka dan tidak menyebut nama mereka serta bagi mereka Azab yang menyakitkan, lalu disebutkan diantaranya Pedagang yang menjual barangnya dengan Sumpah Palsu. (HR Muslim) 

3. Berperilaku Baik: yang dimaksud dengan perilaku baik adalah melayani pelanggan dengan pelayanan prima. Kita pasti mendengar istilah 3 S (Senyum, Sapa dan Salam) dan ternyata pelayanan prima ini juga sesuai dengan arahan Rasulullah saw yang berbunyi:

عن جابر بن عبد الله ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ :  كلُّ معروفٍ صدقةٌ وإن من المعروفِ أن تَلْقى أخاك بوجهٍ طَلْقٍ (رواه الترمذي)  

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra bahwasanya Nabi saw bersabda:”Setiap Kebaikan adalah sedekah dan diantara sedekah itu adalah engkau bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri dan tersenyum, (HR Tirmidzi)

4. Memakan yang Suci/Halal: maksudnya adalah memastikan semua keuntungan yang didapatkan halal dan tidak mengandung unsur Riba didalamnya, tidak ada kezaliman dan penipuan dalam transaksinya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:

عن النعمان بن بشير رضي الله عنه قال: قال رسول الله عليه وسلم:   ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻠَﺎﻝَ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡَ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﻣُﺸْﺘَﺒِﻬَﺎﺕٌ ﻟَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻬُﻦَّ ﻛَﺜِﻴﺮٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ، ﻓَﻤَﻦْ ﺍﺗَّﻘَﻰ ﺍﻟﺸُّﺒُﻬَﺎﺕِ ﺍﺳْﺘَﺒْﺮَﺃَ ﻟِﺪِﻳﻨِﻪِ ﻭَﻋِﺮْﺿِﻪِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻭَﻗَﻊَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸُّﺒُﻬَﺎﺕِ ﻭَﻗَﻊَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡِ ﻛَﺎﻟﺮَّﺍﻋِﻲ ﻳَﺮْﻋَﻰ ﺣَﻮْﻝَ ﺍﻟْﺤِﻤَﻰ ﻳُﻮﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳَﺮْﺗَﻊَ ﻓِﻴﻪِ، ﺃَﻟَﺎ ﻭَﺇِﻥَّ ﻟِﻜُﻞِّ ﻣَﻠِﻚٍ ﺣِﻤًﻰ ﺃَﻟَﺎ ﻭَﺇِﻥَّ ﺣِﻤَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺤَﺎﺭِﻣُﻪُ (رواه البخاري ومسلم) 

Dari Nu’man bin Basyir ra berkata: Rasulullah saw bersabda:”Sesungguhnya Halal itu jelas dan Haram itu juga jelas dan diantara keduanya hal-hal yang syubhat dan tidak banyak manusia yang mengetahuinya. Maka barang siapa yang menghindari syubhat ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan barang siapa yang melakukan syubhat  berarti ia telah melakukan yang Haram seperti seorang penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya ditepi jurang dikhawatirkan akan terjatuh kedalamnya. Ingatlah setiap segala sesuatu ada batasannya dan Batasan Allah itu adalah hal-hal yang diharamkannya. (HR Bukhori dan Muslim)

Dalam riwayat yang lain juga disebutkan:

عن أبي بكر الصديق رضي الله عنه: ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ك:لُّ لحمٍ نبَت من سُحتٍ فالنّارُ أوْلى بها (رواه القيسراني: تذكرة الحفاظ)

Dari Abu Bakar ra bahwasanya Nabi saw bersabda:”Setiap daging yang tumbuh dari hal haram maka Nerakalah yang pantas baginya. (HR Qaisurany)

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله عله وسلم: وذكَرَ الرجلَ يُطيلُ السفرَ أشعثَ أغبرَ يمدُّ يدَه إلى السماءِ يا ربِّ يا ربِّ ومطعمُه حرامٌ ومشربُه حرامٌ وملبسُه حرامٌ وغُذِيَ بالحرامِ فأنّى يُستجابُ لذلك (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda:”Diceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan Panjang dalam keadaan terdesak dan berdebu ia menengadahkan kedua tangannya kelangit seraya berdoa:”Wahai Tuhanku, sementara makanannya Haram, minumannya Haram, Pakaiannya Haram dan yang masuk kedalam tubuhnya juga Haram, maka bagaiman mungkin doanya diterima. (HR Ibnu al Araby)

Hal ini juga sesuai dengan Kaedah dan perkataan Ulama Salaf yang berbunyi:

ﺍﻟﺤﻼﻝ ﻣﺎ ﺣﻞَّ ﺑﻴﺪﻙ، ﻭﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ﻣﺎ ﺣُﺮِﻣﺖَ ﻣﻨﻪ (القاعدة الفقهية)

Halal adalah apa yang ada ditanganmu dan Haram adalah apa yang tidak ada padamu (Kaedah Fikih)

ﻣﻦ ﺳﺮَّﻩ ﺃﻥْ ﻳﺴﺘﺠﻴﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﻋﻮﺗﻪ، ﻓﻠﻴُﻄِﺐ ﻃُﻌﻤﺘﻪ  (ﻗﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺴﻠﻒ)

Barang siapa yang ingin dijawab Allah doanya, Hendaklah ia memastikan Kehalalan yang dimakannya (Perkataan Salaf)

Demikianlah penjelasan tentang 4 Kompetensi Dasar yang hendaknya dimiliki seorang muslim ketika hendak memulai bisnisnya agar benar-benar sesuai dengan sunnah Nabi saw. Wallahu A’lam