Author

Kemudahan Mencari Jurnal Penelitian

Temukan jurnal penelitian terbaru dengan mudah menggunakan fitur pencarian kami. Sistem kami menyediakan akses cepat dan akurat ke berbagai publikasi ilmiah, membantu Anda dalam penelitian dan pengembangan studi Anda.

Globe
Globe Globe
Pusat Studi Halal
Pusat Studi Ziswaf
Concentric circles

Pusat Studi & Sertifikasi

Telusuri pusat studi kami yang beragam dan dapatkan pengetahuan mendalam di bidang yang Anda minati. Selain itu, kami juga menawarkan sertifikasi yang diakui secara industri untuk memperkuat kualifikasi Anda dan meningkatkan peluang karir.

Pelatihan & Sertifikasi

See all

International Public Lecture #3

📌 International Public Lecture 📌
📚Trial Sit in Class📖

🪙 Theme 
“Islamic Moral Economy”

👨🏻‍🎓Speaker:
Prof Mehmet Asutay
~Professor of Middle Eastern and Islamic Political Economy and Finance 
~IsDB Prize Winner for Impactul Achievement in Islamic Economics 2024

👨🏻‍🎓Moderator:
Abdul Aziz Ibrahim, Ph.D
Vice Rector Tazkia Islamic University College

👨🏻‍🎓Opening Speech:
Prof Muhammad Zilal Hamzah, Ph.D
Chair of the Development Economics Concentration for the IE Doctoral Program, Trisakti University

🕰 Saturday, 11 May 2024
⏳ 16:00 WIB - 18:00 WIB

Register for free e-ceritificate :
https://bit.ly/Registration-IPL3

Hosted by: 
Tazkia Islamic University College
Institute For Research And Comunity Empowerment

International Public Lecture #2

📌 International Public Lecture📌
📚Trial Sit in Class📖

🪙 Theme 
Humane Economy Dynamic Model (HEDM) for Sustainability Management

👨🏻‍🎓Speaker:
Prof. Tariqullah Khan
~Professor, INCEIF University
~IsDB Prize Winner for Impactul Achievement in Islamic Economics 2022

👨🏻‍🎓Moderator:
Prof. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP.
Lecturer, Tazkia Islamic University College

🕰 Saturday, 27 April 2024 M/ 18 Syawal 1445 H
⏳ 18:30 WIB - 19:30 WIB

🎥 Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/83446926607?pwd=VUFNREJ6WTZqK2ZjUW1xYUU5aWFOdz09

Meeting ID: 834 4692 6607
Passcode: 621024

Register for free e-ceritificate :
https://bit.ly/InternationalPublicLecture2

Hosted by: 
Tazkia Islamic University College
Institute For Research And Comunity Empowerment

International Public Lecture #1

📌 Public Lecture


“ISLAMIC CAPITAL: Ethical Foundation of An Equitable Economic System”

🧑🏻‍🎓Speaker:
Prof. Habib Ahmed
~Professor & Sharjah Chair in Islamic Law & Finance, Durham University 
~1st IsDB Prize Winner for Impactul Achievement in Islamic Economics


🕰 Saturday, 20 April 2024 M/ 11 Syawal 1445 H
⏳ 16.00 WIB - 17:30 WIB

🎥 Zoom Meeting

https://us02web.zoom.us/j/89148326972

ID Rapat: 891 4832 6972

Hosted by: 
Tazkia Islamic University College

Pelatihan dan Sertifikasi Associate Wealth Planner Syariah (AWPS)

Apa itu AWP?

Associate Wealth Planner (AWP) adalah pelatihan perencanaan keuangan pribadi berbasis digital komprehensif untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan, pendapatan dan pengeluaran untuk mewujudkan financial goals sesuai standar FPSB.

Siapa saja yang boleh mengikuti AWP?

Masyarakat umum
Jobseeker dan fresh graduate
Agen asuransi
Praktisi keuangan
Kenapa harus AWP?

1. Mendalami dunia perencanaan keuangan
2. Mempersiapkan diri untuk masuk ke industri keuangan (fresh graduate, jobseeker, dan entry level)
3. Mendapatkan sertifikasi dan gelar profesi untuk menunjang karier industri keuangan (banker, insurance person, dll)
4. Mengelola dan merencanakan keuangan yang baik bagi pribadi dan keluarga (financial goals) Pathway untuk meraih gelar Qualified Wealth Planner (QWP), gelar Registered Financial Planner (RFP), dan Certified Financial Planner (CFP).

👩🏻‍🏫 Trainer 👨🏻‍🏫
🎤 Nashr Akbar, M.Ec
🎤 Dina Diana, M.Si., CFP
🎤 Putri Syifa Amalia, M.Sc., CFP

🏅 Fasilitas🏅
✨ Sertifikat
✨ Materi Pelatihan
✨ Gelar AWP
✨ Aplikasi My IFPE Syariah

Tanggal
Senin, 18 Desember 2023 M 

Waktu
08:30-16:30 WIB

Tempat
Online - Zoom Meeting

CP
🧕🏻 Thia: 082292380489

Investasi
Rp 650.000 (mahasiswa Tazkia)
Rp 1.200.000 (Umum)

Rekening;
BSI. 7999222115
AN. LPPM Tazkia

Organized By
Lppm Tazkia

BOOK NOW OR REGRET LATER

Berita Terbaru

See all

Keamanan Data Kominfo di Ujung Tanduk: Peran Vital Peneliti dan Akademisi 2 Jul 2024

Baru-baru ini, Indonesia diguncang oleh kasus kebocoran data yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kasus ini menimbulkan kekhawatiran yang serius tentang privasi dan keamanan data pribadi warga negara. Krisis ini menyoroti kelemahan dalam sistem perlindungan data pemerintah dan menuntut tindakan nyata dari berbagai pihak, termasuk peneliti dan akademisi. Artikel ini akan membahas krisis kebocoran data pada Kominfo dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh peneliti dan akademisi untuk mengatasi masalah ini.

Latar Belakang Kebocoran Data pada Kominfo

Kebocoran data yang melibatkan Kominfo mencakup sejumlah besar informasi pribadi yang sensitif. Data yang bocor termasuk nama lengkap, nomor paspor, tanggal lahir, dan informasi lainnya yang dapat digunakan untuk mencuri identitas seseorang. Kebocoran ini diduga terjadi karena kelemahan dalam sistem keamanan yang digunakan oleh Kominfo atau pihak ketiga yang mengelola data tersebut.

Sumber kebocoran bisa bermacam-macam, mulai dari serangan siber oleh peretas, kesalahan manusia, hingga ketidakpatuhan terhadap protokol keamanan. Apapun penyebabnya, dampaknya terhadap individu dan masyarakat sangat merugikan. Selain ancaman langsung terhadap privasi, kebocoran ini juga merusak kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi data pribadi warganya.

Dampak Kebocoran Data pada Kominfo

Dampak dari kebocoran data yang melibatkan Kominfo sangat luas dan beragam. Beberapa dampak utama termasuk:

  1. Pencurian Identitas: Data pribadi yang bocor dapat digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mencuri identitas seseorang. Ini bisa berujung pada pembukaan rekening bank fiktif, aplikasi kredit palsu, dan bahkan kegiatan kriminal lainnya atas nama korban.
  2. Kehilangan Kepercayaan Publik: Kebocoran data yang melibatkan lembaga pemerintah merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang seharusnya melindungi mereka. Ini bisa mengurangi partisipasi warga dalam program-program pemerintah dan menurunkan legitimasi pemerintah itu sendiri.
  3. Kerugian Ekonomi: Individu yang identitasnya dicuri seringkali mengalami kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, perusahaan yang datanya bocor juga dapat menghadapi sanksi hukum dan kehilangan reputasi, yang berdampak pada penurunan nilai saham dan kepercayaan investor.

Tindakan yang Harus Dilakukan oleh Peneliti dan Akademisi

Peneliti dan akademisi memiliki peran penting dalam membantu mengatasi krisis kebocoran data ini. Beberapa tindakan yang dapat mereka ambil meliputi:

1. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Keamanan

Peneliti di bidang keamanan siber dapat berkontribusi dengan mengembangkan teknologi yang lebih aman untuk melindungi data pribadi. Ini termasuk:

  • Enkripsi Data: Mengembangkan algoritma enkripsi yang lebih kuat untuk melindungi data selama penyimpanan dan transmisi. Enkripsi yang kuat memastikan bahwa data yang bocor tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Sistem Autentikasi: Mengembangkan metode autentikasi multifaktor yang lebih aman dan mudah digunakan untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data. Autentikasi biometrik, token keamanan, dan autentikasi dua faktor dapat meningkatkan keamanan.
  • Deteksi Intrusi: Meningkatkan sistem deteksi intrusi untuk mengenali dan merespons serangan siber dengan cepat. Teknologi ini dapat memantau aktivitas jaringan secara real-time dan mendeteksi anomali yang mungkin menunjukkan serangan siber.

2. Analisis Kebijakan dan Regulasi

Akademisi di bidang hukum dan kebijakan publik dapat mengevaluasi dan merekomendasikan perubahan kebijakan untuk meningkatkan perlindungan data. Ini termasuk:

  • Evaluasi Regulasi: Meninjau regulasi yang ada untuk mengidentifikasi kelemahan dan celah yang memungkinkan kebocoran data. Evaluasi ini harus mencakup analisis terhadap undang-undang perlindungan data, kebijakan privasi, dan standar keamanan yang diterapkan oleh lembaga pemerintah.
  • Pengembangan Kebijakan: Merekomendasikan kebijakan baru yang memperkuat perlindungan data pribadi, seperti undang-undang privasi yang lebih ketat dan sanksi yang lebih berat bagi pelanggaran. Kebijakan ini harus dirancang untuk memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap data pribadi dan memastikan kepatuhan yang ketat.
  • Pendidikan dan Kesadaran: Mengembangkan program pendidikan dan kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan lembaga tentang pentingnya keamanan data. Program ini harus mencakup pelatihan tentang praktik terbaik dalam keamanan data, serta upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko kebocoran data dan cara melindungi diri.

3. Studi Dampak Sosial dan Ekonomi

Peneliti sosial dan ekonomi dapat menganalisis dampak kebocoran data pada individu dan masyarakat. Ini membantu dalam memahami sejauh mana kerugian yang ditimbulkan dan merancang intervensi yang tepat. Beberapa aspek yang dapat dianalisis meliputi:

  • Dampak Ekonomi: Mengukur kerugian finansial yang dialami individu dan perusahaan akibat kebocoran data. Penelitian ini dapat mencakup analisis biaya pemulihan identitas, kerugian bisnis, dan dampak ekonomi secara keseluruhan.
  • Dampak Psikologis: Meneliti dampak psikologis terhadap korban pencurian identitas, termasuk stres, kecemasan, dan kehilangan kepercayaan. Penelitian ini dapat membantu dalam merancang program dukungan untuk korban dan meningkatkan pemahaman tentang dampak jangka panjang dari kebocoran data.
  • Kesejahteraan Sosial: Menganalisis bagaimana kebocoran data mempengaruhi kesejahteraan sosial dan kohesi masyarakat. Penelitian ini dapat mengevaluasi dampak kebocoran data terhadap hubungan sosial, kepercayaan antarwarga, dan rasa aman dalam masyarakat.

4. Kolaborasi dan Penyebaran Pengetahuan

Pemerintah harus menggandeng Akademisi peneliti, industri, dan masyarakat untuk mengatasi masalah kebocoran data. Ini termasuk:

  • Kolaborasi Antar Disiplin: Membentuk tim lintas disiplin yang menggabungkan keahlian di bidang teknologi, hukum, ekonomi, dan sosial untuk menemukan solusi komprehensif. Kolaborasi ini dapat menghasilkan pendekatan yang lebih holistik dan efektif dalam menangani kebocoran data.
  • Penyebaran Pengetahuan: Menerbitkan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah, laporan kebijakan, dan media populer untuk meningkatkan pemahaman publik dan pemangku kepentingan. Penyebaran pengetahuan yang luas dapat membantu dalam membangun kesadaran dan mendorong tindakan yang tepat untuk melindungi data pribadi.
  • Pelatihan dan Workshop: Mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran tentang keamanan data di kalangan profesional dan masyarakat umum. Program pelatihan ini dapat mencakup praktik terbaik dalam keamanan siber, penggunaan alat enkripsi, dan metode perlindungan data lainnya.

5. Penerapan dan Evaluasi Intervensi

Peneliti dapat mengembangkan dan menguji intervensi untuk meningkatkan keamanan data. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

  • Proyek Percontohan: Melakukan proyek percontohan untuk menguji efektivitas teknologi atau kebijakan baru sebelum diterapkan secara luas. Proyek percontohan ini dapat memberikan wawasan tentang keberhasilan dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan skala besar.
  • Evaluasi Program: Mengevaluasi program dan kebijakan yang sudah diterapkan untuk menentukan keberhasilan dan area yang memerlukan perbaikan. Evaluasi ini harus mencakup analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mengukur dampak intervensi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya.
  • Umpan Balik dan Perbaikan: Menggunakan umpan balik dari evaluasi untuk memperbaiki dan memperkuat intervensi yang ada. Proses ini harus melibatkan pemangku kepentingan utama dan memastikan bahwa perubahan yang dilakukan berdasarkan data dan temuan yang valid.

Kesimpulan

Kebocoran data pada Kominfo adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan dari berbagai pihak, termasuk peneliti dan akademisi. Dengan mengembangkan teknologi keamanan yang lebih baik, mengevaluasi dan mengusulkan perubahan kebijakan, menganalisis dampak sosial dan ekonomi, serta bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, peneliti dan akademisi dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi masalah ini. Penelitian yang mendalam dan kolaboratif, serta penyebaran pengetahuan yang luas, akan membantu dalam membangun sistem perlindungan data yang lebih kuat dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi yang bertanggung jawab. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan terlindungi bagi data pribadi warga negara.

Exploring Research Approaches for Analyzing Taperas Policy 21 Jun 2024

Kebijakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah. Sebagai kebijakan yang berdampak besar pada kesejahteraan sosial dan ekonomi, penting untuk menganalisis efektivitas dan implementasi kebijakan ini dengan pendekatan penelitian yang tepat. Artikel ini akan membahas beberapa pendekatan penelitian yang cocok digunakan untuk menganalisis kebijakan Tapera.
Analisis kebijakan Tapera sangat penting karena beberapa alasan:

  1. Evaluasi Efektivitas: Menilai sejauh mana kebijakan ini berhasil mencapai tujuannya.
  2. Identifikasi Tantangan: Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan.
  3. Peningkatan Kebijakan: Memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan kebijakan di masa depan.
  4. Transparansi dan Akuntabilitas: Memastikan bahwa kebijakan ini dikelola secara transparan dan bertanggung jawab.

Pendekatan Penelitian yang Cocok

Untuk menganalisis kebijakan Tapera, berbagai pendekatan penelitian dapat digunakan. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dianggap paling cocok:

1. Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif berguna untuk memahami proses dan konteks kebijakan Tapera secara mendalam. Beberapa metode kualitatif yang bisa digunakan antara lain:

a. Wawancara Mendalam

Melakukan wawancara mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti:

  • Peserta Tapera: Untuk mendapatkan pandangan langsung mengenai pengalaman mereka dalam program ini.
  • Pejabat Pemerintah: Untuk memahami kebijakan dari sudut pandang implementator.
  • Ahli Ekonomi dan Perumahan: Untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana kebijakan ini dibandingkan dengan inisiatif serupa di negara lain.

b. Focus Group Discussion (FGD)

Mengadakan diskusi kelompok terarah dengan berbagai kelompok masyarakat dapat mengungkapkan perspektif yang beragam tentang kebijakan Tapera. FGD dapat digunakan untuk:

  • Mengetahui persepsi masyarakat tentang kebijakan ini.
  • Mengidentifikasi isu-isu kritis yang mungkin tidak terdeteksi melalui wawancara individual.

c. Studi Kasus

Studi kasus dapat dilakukan di berbagai daerah untuk mengeksplorasi implementasi kebijakan Tapera secara mendetail. Hal ini membantu memahami:

  • Perbedaan implementasi di berbagai lokasi geografis.
  • Dampak kebijakan pada komunitas tertentu.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif berguna untuk mengukur dampak dan efektivitas kebijakan Tapera dengan menggunakan data statistik. Beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan antara lain:

a. Survei

Survei dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden terkait dengan:

  • Tingkat kesadaran dan partisipasi dalam program Tapera.
  • Kepuasan peserta terhadap program ini.
  • Dampak langsung dari kebijakan terhadap kondisi perumahan dan ekonomi keluarga.

b. Analisis Statistik

Analisis statistik menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan BP Tapera dapat memberikan gambaran tentang:

  • Tren kepemilikan rumah sebelum dan sesudah implementasi kebijakan.
  • Pengaruh kebijakan terhadap tingkat pengeluaran rumah tangga.
  • Distribusi manfaat kebijakan berdasarkan demografi dan geografi.

c. Model Ekonometrik

Model ekonometrik dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan kausal antara kebijakan Tapera dan indikator-indikator ekonomi seperti:

  • Tingkat kepemilikan rumah.
  • Pendapatan rumah tangga.
  • Pengeluaran untuk kebutuhan pokok.

3. Pendekatan Mixed-Methods

Pendekatan mixed-methods menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebijakan Tapera. Beberapa metode yang bisa digunakan adalah:

a. Triangulasi

Menggunakan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan untuk memvalidasi temuan. Misalnya:

  • Menggunakan wawancara mendalam untuk mengonfirmasi hasil survei.
  • Memadukan data statistik dengan studi kasus untuk memberikan konteks yang lebih kaya.

b. Sequential Explanatory Design

Pendekatan ini dimulai dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif, diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kualitatif untuk menjelaskan hasil kuantitatif secara lebih mendalam. Misalnya:

  • Melakukan survei untuk mendapatkan data kuantitatif awal.
  • Melanjutkan dengan wawancara mendalam untuk memahami hasil survei tersebut.

Contoh Implementasi Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut adalah contoh implementasi penelitian menggunakan berbagai pendekatan tersebut:

  • Studi Kasus di Daerah Perkotaan dan Pedesaan

Penelitian ini dapat dilakukan dengan mempelajari implementasi Tapera di daerah perkotaan seperti Jakarta dan daerah pedesaan seperti desa-desa di Jawa Tengah. Tujuannya adalah untuk memahami perbedaan implementasi dan dampak kebijakan Tapera di berbagai konteks geografis dan sosial-ekonomi.

  • Survei Kepuasan Peserta Tapera

Melakukan survei kepada peserta Tapera di berbagai wilayah Indonesia untuk mengukur tingkat kepuasan mereka terhadap program ini. Survei ini dapat mencakup aspek-aspek seperti aksesibilitas, transparansi pengelolaan dana, dan manfaat yang diperoleh.

  • Analisis Dampak Ekonomi

Menggunakan data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan BP Tapera untuk menganalisis dampak kebijakan Tapera terhadap perekonomian lokal. Analisis ini dapat mencakup peningkatan kepemilikan rumah, perubahan kondisi ekonomi, dan pengurangan kesenjangan ekonomi.

Kesimpulan

Kebijakan Tapera merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. Untuk memastikan bahwa kebijakan ini efektif dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, diperlukan penelitian yang mendalam dan komprehensif. Pendekatan penelitian kualitatif, kuantitatif, dan mixed-methods semuanya memiliki keunggulan masing-masing dalam mengkaji kebijakan Tapera. Dengan melakukan penelitian yang tepat, kita dapat memahami lebih baik tantangan dan peluang kebijakan ini, serta memberikan rekomendasi yang berguna untuk perbaikan kebijakan di masa depan. Melalui penelitian yang sistematis dan komprehensif, kebijakan Tapera dapat terus disempurnakan agar benar-benar mampu memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah. Dengan demikian, kebijakan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga mendukung pembangunan sosial yang berkelanjutan.

Survei Kesejahteraan Karyawan Terdampak PHK 17 Mei 2024

PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sering kali membawa dampak signifikan bagi karyawan yang mengalaminya. Selain tantangan finansial, PHK juga dapat menyebabkan masalah psikologis yang serius. Menyikapi keresahan yang dialami oleh korban PHK, LMZ BAZNAS Institut TAZKIA bermaksud untuk menggali dan memahami lebih dalam kondisi yang dialami seseorang setelah mengalami PHK melalui survei ini.

Pengisian survei bersifat Rahasia dan Anonim.

Link : https://bit.ly/SurveiLMZ-DampakPHK

Target responden dari survei ini adalah seseorang yang pernah terdampak PHK di seluruh wilayah Indonesia.

Periode Survei : 16 Mei - 1 Juni 2024

Reward
Bagi 10 responden yang terpilih akan mendapatkan apresiasi berupa Voucher E-Wallet sebesar Rp 50.000

LMZ BAZNAS Institut TAZKIA

Artikel Terbaru

See all

Use of ChatGPT to Improve Digital Enterprise Business Performance

Teknologi berbasis kecerdasan buatan seperti Chat GPT semakin banyak diterapkan dalam bisnis online untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam bisnis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi dampak penggunaan GPT Chat terhadap kinerja bisnis online di kalangan pelaku bisnis digital dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terstruktur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan ChatGPT membantu menyelesaikan tugas lebih cepat, mempermudah penyelesaian tugas, membantu memperoleh pengetahuan baru, membantu memperoleh keterampilan baru, membantu menemukan ide-ide inovatif, menggunakan ChatGPT dapat meningkatkan penyampaian layanan Anda kepada pelanggan, membantu mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan, membantu dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan, membantu pengambilan keputusan yang lebih berkualitas dan membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif.

Read more

Tanazzul al-Qur’ān dalam Sharḥ al-Ḥikam al-Ghawthiyyah: Sorotan hikmah pertama kitab al-Ḥikam al-Ghawthiyyah karya Syeikh Abū Madyan al-Maghribī (W. 594 H.)

Syeikh Abū Madyan al-Maghribī merupakan seorang tokoh sufi tersohor pada kurun ke-6 H. Beliau dijuluki sebagai Ra’s al-Sūfiyyah fī Waqtih (rujukan ahli tasawuf pada masanya) dan rujukan bagi kawasan sebelah Barat Islam (Shaykh Ahl al-Maghrib). Hasil karya tulis beliau yang paling popular ialah al-Ḥikam al-Ghawthiyyah yang telah disyarah oleh ulama lain bagi memudahkan pembaca menyelami untaian maknanya. Antara kitab syarah yang dimaksud ialah Sharḥ al-Ḥikam al-Ghawthiyyah karya Shihāb al-Dīn Aḥmad ibn Ibrāhīm al-Makkī yang dikenali sebagai Ibn ‘Ilan al-Ṣiddīq al-Shāfi‘ī al Naqshabandī (975-1033 H.). Sehubungan dengan itu, artikel ini menganalisis satu kalam hikmah daripada kitab tersebut yang berkaitan dengan perbahasan penurunan al-Quran (Tanazzul al-Qur’ān). Dengan menggunakan metode kualitatif kajian ini mendapati wujud perbezaan makna semantik antara perkataan nuzul dengan tanazzul. Pensyarah hikmah ini merumuskan bahawa nuzul atau proses turunnya ayat suci al-Quran yang dikhaskan kepada Rasulullah SAW telah berlaku dan tidak akan berulang semula. Manakala tanazzul al-Qur’ān dengan maksud proses penurunan al-Quran ke dalam hati para wali Allah SWT akan sentiasa berterusan hingga hari kiamat.

Read more

Prinsip Dasar Pendidikan Ekonomi Syariah

Prinsip Dasar Pendidikan Ekonomi Syariah

Majalah Gontor Edisi 01 Tahun XX Ramadhan - Syawal 1443 H / Mei 2022

 

Rasulullah saw adalah contoh tauladan kita dalam segala aktifitas kehidupan ukhrowi maupun duniawai, terlebih lagi dalam menanamkan pendidikan kepada anak sejak dini agar mereka mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Merujuk kepada literatur yang ada, dari sekian banyak bahasan setidaknya ada 4 (empat) prinisp dasar yang harus ditanamkan kepada anak didik terkait pendidikan ekonomi syariah, agar mereka benar-benar terbebas dari riba dan dosa besar ketika menjalankan ekonomi syariah dalam kehidupan, yaitu:

1. Kegiatan Ekonomi Berbasis Agama: Perilaku Ekonomi Berbasis Agama adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari Agama  itu sendiri, karena terkait dengan interaksi satu sama lain antara sesama muslim. Diantara kegiatan ekonomi berbasis agama adalah mencari nafkah yang merupakan bagian dari ibadah yang agung sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Tidaklah Usaha yang dilakukan seseorang lebih baik daripada hasil tangannya (keringatnya) sendiri dan apa-apa yang dinafkahkan untuk dirinya, keluarganya, anaknya dan pembantunya adalah merupakan sedekah”. (HR Ibnu Majah). Begitu pula kualitas terbaik yang dilakukannya dalam bekerja sehingga memuaskan dan menyenangkan orang lain juga termasuk dari kegiatan ekonomi berbasis agama dan menghantarkannya ke surga, sebagaimana sabda Nabi saw:”Sesungguhnya Allah swt menyukai seseorang yang apabila bekerja dengan kualitas yang terbaik”. (HR Baihaqi)

2. Kualitas yang Halal: Prinsip Halal dan Haram sesuai dengan tuntunan syariat adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar dan dikompromikan. Karena kemuliaan seseorang diukur dari kualitas halal yang diterima dan dikonsumsinya sehari-hari, sebagaimana sabda nabi saw: Mencari yang halal adalah kewajiban setelah kewajiban” (HR Thabarani). Selain itu perlu dibangun keyakinan bahwa rejeki telah ditetapkan cara dan ukurannya, tidak boleh seorang muslim merendahkan dirinya untuk mendapatkan rejeki dengan melanggar ketentuan syariat sehingga menjadikannya melanggar ketentuan halal dan haram dalam syariat agama. Hal ini ditegaskan dalam sabda Nabi saw: “Carilah kebutuhan hidupmu dengan kemuliaan diri karena segala sesuatunya telah ditetapkan ukuran dan bagiannya”. (HR Ibnu ‘Asakir)

3. Investasi di Jalan Allah: Diantara menumbuhkan budaya saling tolong menolong sesama muslim adalah keinginan berinvestasi di jalan Allah agar hidunya dimasa akan datang jauh lebih baik dan mendapatkan keberkahan, ini bagian dari seorang muslim yang visioner dan juga untuk melatih kedermawanan diri karena sikap ini merupakan sikap terpuji yang dimuliakan oleh Allah swt sebagaimana sabda Nabi saw:”Dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan Surga dan dekat dengan Manusia, serta jauh dari Api Neraka. Sedangkan Bakhil/pelit itu jauh dari Allah, jauh dari Surga dan jauh dari Manusia serta dekat dengan Api Neraka, Dermawan yang bodoh lebih dicintai Allah daripada Alim/Pintar yang Bakhil/pelit”. (HR Tirmidzi). Selain itu perlu juga membangun mentalitas memberi dan menjauhi mentalitas meminta karena Allah swt sangat menyukai mentalitas orang-orang yang memberi, dan kalaupun tidak bisa memberi berusahalah untuk tidak meminta kecuali dalam keadaan darurat dan mendesak. Hal ini ditegaskan dalam sabda Nabi saw:”Tangan diatas lebih baik daripada Tangan dibawah, Tangan yang diatas adalah Pemberi dan Tangan dibawah adalah Peminta”. (HR Ahmad)

4. Kejujuran dan Kenyamanan Dalam Bekerja: Dalam menjalan kegiatan apapun tidak boleh dibangun dengan kebohongan dan ketidak jujuran dan itu seperti bom waktu dan akan merusak tatanan kegiatan ekonomi dalam hidupnya. Diantara bentuk-bentuk kejujuran itu adalah berlaku adil kepada siapapun dan dalam kondisi apapun, sebagaimana firman Allah swt:”Berbuat Adillah kalian karena hal itu lebih dekat kepada ketakwaan”. (QS Al Maidah: 8). Juga integritas dalam segala kegiatannya yang dalam agama disebut dengan “Amanah” adalah hal yang sangat penting agar nyaman dalam bekerja dan beraktifitas, sebagaimana sabda Nabi saw:”Tidak beriman orang yang tidak amanah dalam hidupnya”. (HR Thabrani)

Oleh karena itu Rasulullah saw mengajak kita sejak awal memastikan Nilai-nilai Pendidikan Ekonomi Syariah ada dalam diri kita dan keluarga kita mulai dari Kehidupan Beragama yang Berbasis Ekonomi, Aktifitas Bekerja yang Halal, Investasi Jangka Panjang yang dianjurkan Syariat dan Kejujuran dalam segala hal untuk mendapatkan ridho Allah swt dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Read more