• Home
  • Berita
  • Call for Paper Tamkin: Jurnal Pemberdayaan Tazkia

Call for Paper Tamkin: Jurnal Pemberdayaan Tazkia

admin 24 Des 2024

CALL FOR PAPERS

Tamkin: Jurnal Pemberdayaan Tazkia
e-ISSN 3062-7877

Volume 3 No 1 January 2025

 

We invite researchers and academics to submit research papers or scholarly articles related to this topic to our journal. This journal contains articles of community service with the unlimited scope that are utilized for community empowerment service activities aimed at empowering community potential.

 

More Information and manuscripts submission at:
https://bit.ly/SubmissionsTamkinJournal

 

Template: https://bit.ly/TamkinTemplate

 

Information:
Dr. Nur Hendrasto, M.Si
Phone +62 812-9896-9707
[email protected] 

Anda Mungkin Suka

Tren Terkini dalam Penerbitan Jurnal: Menguak Dinamika Publikasi Ilmiah

Tren Terkini dalam Penerbitan Jurnal: Menguak Dinamika Publikasi Ilmiah

Akses Terbuka (Open Access) adalah Tren meningkatnya akses terbuka terus mendominasi, di mana semakin banyak jurnal beralih ke model ini untuk meningkatkan visibilitas penelitian dan memastikan akses universal ke informasi ilmiah.

Prakondisi Data (Preprints) adalah  Semakin banyak peneliti memilih untuk membagikan prakondisi data atau pra-cetak sebelum publikasi formal. Ini memungkinkan pertukaran ide dan umpan balik sejawat sebelum artikel secara resmi dipublikasikan.

Peer Review Terbuka adalah  Beberapa jurnal mengadopsi praktik peer review terbuka, di mana proses penelaahan sejawat menjadi transparan, dan identitas penilai dan penulis dapat diakses oleh publik. Ini bertujuan meningkatkan akuntabilitas dan kualitas penelaahan.

Jurnal Praregistrasi (Registered Reports) adalah  Format ini memungkinkan peneliti untuk mendaftarkan rencana penelitian mereka sebelum mengumpulkan data. Ini dapat membantu mengurangi bias dalam publikasi dan mendorong transparansi dalam metode penelitian.

Teknologi Blockchain untuk Integritas Penelitian adalah  Penggunaan teknologi blockchain mulai diterapkan untuk memastikan integritas data penelitian, melacak perubahan, dan memberikan jaminan keaslian dalam penerbitan jurnal.

Penyuntingan Kolaboratif adalah  platform menyediakan ruang kerja penyuntingan kolaboratif secara daring, memungkinkan penulis, penelaas, dan penyunting untuk berkolaborasi dalam real-time untuk meningkatkan kualitas naskah.

Integrasi Multimedia adalah Penerbitan jurnal semakin mengintegrasikan elemen multimedia seperti gambar, video, dan data interaktif untuk meningkatkan pengalaman pembaca dan memfasilitasi pemahaman yang lebih baik.

Membangun Komunitas Daring adalah Beberapa jurnal menciptakan komunitas daring di sekitar artikel mereka, memungkinkan pembaca untuk berdiskusi, berbagi ide, dan terlibat dalam dialog ilmiah di luar batas tradisional artikel.

Peninjauan Publik (Public Peer Review) adalah  Beberapa jurnal menyertakan aspek peninjauan publik, di mana artikel dapat dilihat oleh khalayak luas untuk memberikan umpan balik sebelum atau setelah proses penelaahan sejawat.

Pengukuran Dampak Alternatif (Alternative Impact Metrics) adalah Selain faktor dampak tradisional, ada peningkatan minat pada pengukuran dampak alternatif, seperti jejak sosial media, penyebutan di media massa, dan jumlah unduhan, untuk menilai pengaruh suatu artikel.

 

Melalui tren-tren ini, penerbitan jurnal terus berevolusi untuk mencerminkan kebutuhan dan tantangan dalam dunia penelitian modern, memungkinkan peneliti untuk lebih efektif berbagi dan mengakses pengetahuan ilmiah.

Mengenal Jebakan dalam Meta-Analisis: Variasi Kekuatan Bukti

Dalam dunia penelitian, meta-analisis sering dianggap sebagai "mahkota" dari bukti ilmiah. Meta-analisis adalah alat yang kuat untuk mengintegrasikan temuan dari berbagai studi dan menyajikannya dalam kerangka yang koheren. Ini memungkinkan peneliti untuk melampaui batasan studi individual dan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik yang dipelajari. Keunikan meta-analisis terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan perkiraan yang lebih akurat dan stabil dari efek intervensi atau hubungan antara variabel, dibandingkan dengan studi tunggal atau kecil.

Apa Itu Kekuatan Bukti? Kekuatan bukti dalam konteks meta-analisis meliputi berbagai aspek, mulai dari kualitas metodologi studi individual hingga konsistensi hasil antar studi. Ini juga mencakup keandalan dan ketepatan temuan yang dihasilkan. Kualitas metodologi mengacu pada seberapa baik studi-studi itu dirancang dan dilaksanakan, sedangkan konsistensi hasil mengacu pada sejauh mana temuan dari berbagai studi bersifat seragam atau saling bertentangan. Kekuatan bukti ini menjadi landasan bagi interpretasi hasil meta-analisis dan keputusan yang dibuat berdasarkan temuan tersebut.

Mengapa Variasi Ini Menjadi Masalah? Variasi dalam kekuatan bukti dapat menimbulkan sejumlah masalah dalam interpretasi hasil meta-analisis. Ketidaksesuaian metodologi antar studi, terutama jika studi-studi dengan kualitas metodologi yang rendah dimasukkan dalam analisis, dapat menghasilkan temuan yang bias atau tidak dapat diandalkan. Selain itu, ketidak konsistenan hasil antar studi dapat membingungkan dan menyulitkan dalam menyimpulkan efek sebenarnya dari intervensi atau hubungan antara variabel.

Mengenal Jebakan Variasi Kekuatan Bukti:
1. Heterogenitas: Heterogenitas merujuk pada variasi dalam desain studi, populasi sampel, intervensi, dan hasil yang diukur di antara studi-studi yang diikutsertakan dalam meta-analisis. Ini dapat mengakibatkan ketidak konsistenan hasil antar studi dan membuat interpretasi yang sulit.
2. Bias Publikasi: Bias publikasi dapat terjadi ketika ada kecenderungan untuk menerbitkan studi-studi dengan hasil yang signifikan secara statistik, sementara studi-studi dengan hasil negatif atau tidak signifikan lebih jarang dipublikasikan. Hal ini dapat mengakibatkan overestimasi efek intervensi dalam meta-analisis.
3. Kualitas Metodologi: Kualitas metodologi yang bervariasi di antara studi-studi yang diinklusi dalam meta-analisis dapat mempengaruhi keandalan temuan secara keseluruhan. Studi dengan metodologi yang lemah mungkin memiliki risiko bias yang lebih tinggi dan oleh karena itu hasilnya mungkin kurang dapat diandalkan.

Strategi Menghadapi Jebakan:
- Menilai Kualitas Studi: Penting untuk melakukan penilaian menyeluruh terhadap kualitas metodologi studi-studi yang akan dimasukkan dalam meta-analisis. Ini dapat melibatkan penggunaan skala penilaian kualitas studi atau pemeriksaan peer-review.
- Menganalisis Heterogenitas: Teknik statistik yang tepat, seperti analisis heterogenitas atau meta-regresi, dapat digunakan untuk mengeksplorasi dan mengukur tingkat heterogenitas di antara studi-studi yang diikutsertakan.
- Sensitivitas Analisis: Melakukan analisis sensitivitas untuk menguji kestabilan hasil meta-analisis dengan mempertimbangkan pengecualian atau penambahan studi-studi tertentu. Ini membantu menilai seberapa sensitif temuan meta-analisis terhadap perubahan dalam komposisi studi.

Kekuasaan Hukum dan Kekuatan Hukum: Sebuah Potret Akademik

Pada sesi akademik kali ini Senin, 08 Juli 2024, kita akan membahas tema yang menarik dan relevan dengan situasi politik dan ekonomi saat ini, yaitu "Kekuasaan Hukum dan Kekuatan Hukum". Tema ini tidak hanya membuka wawasan kita mengenai hukum dan kekuasaan, tetapi juga mengajak kita untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dr. Wahyu Dwi Agung Priyo Susilo, Kepala Pusat Studi Kajian Hukum dan Masyarakat di Institut Agama Islam Tazkia, akan memaparkan pandangannya.

Pendekatan Filosofis dan Sejarah Kekuasaan

Kekuasaan selalu menjadi subjek yang menarik dalam sejarah manusia. Dari zaman Yunani dan Romawi hingga masa keemasan Majapahit, kekuasaan sering kali disandingkan dengan hukum. Sejarah mencatat bahwa di Yunani, raja dianggap sebagai perwujudan hukum itu sendiri, dengan pepatah "King can do no wrong" yang menunjukkan absolutisme kekuasaan raja. Filosofi kekuasaan ini mencerminkan bahwa tanpa kontrol hukum yang kuat, kekuasaan cenderung disalahgunakan.

Hukum sebagai Pembatas Kekuasaan

Dalam konteks hukum Islam, kekuasaan Allah adalah absolut dan tidak terbantahkan. Kisah Nabi Adam yang diusir dari surga karena melanggar perintah Allah adalah contoh kekuasaan absolut yang tidak dapat digugat. Namun, dalam dunia manusia, kekuasaan harus dibatasi oleh hukum untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Hukum, sebagai cita-cita keadilan, harus diterapkan untuk mengontrol kekuasaan dan memastikan keadilan bagi semua pihak.

Kekuasaan dan Hukum dalam Konteks Modern

Di era modern, kita melihat bahwa kekuasaan yang tidak diimbangi dengan kontrol hukum yang ketat dapat berakibat pada tindakan sewenang-wenang. Sejarah Indonesia, mulai dari masa Majapahit hingga era kemerdekaan, menunjukkan bahwa kekuasaan yang tidak terkontrol dapat berakhir dengan konflik dan ketidakadilan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa hukum harus selalu berada di atas kekuasaan, bukan sebaliknya.

Kesimpulan

Kekuasaan dan hukum adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa hukum yang kuat, kekuasaan cenderung absolut dan korup. Oleh karena itu, dalam setiap aspek kehidupan, kita harus memastikan bahwa hukum ditegakkan untuk membatasi kekuasaan dan melindungi hak-hak individu. Sebagai akademisi dan masyarakat yang peduli, kita harus terus mengingatkan pentingnya hukum sebagai pengontrol kekuasaan demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bersama.

METODOLOGI KUANTITATIF YANG UMUM DIGUNAKAN

1. Survei: Metodologi survei melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner atau wawancara terstruktur kepada responden. Survei dapat dilakukan dalam bentuk survei daring (online) atau wawancara tatap muka.

 

2. Eksperimen: Eksperimen adalah pendekatan di mana peneliti memanipulasi satu atau lebih variabel independen untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen. Ini digunakan untuk menentukan sebab dan akibat.

 

3. Analisis Data Sekunder: Penelitian ini menggunakan data yang sudah ada, seperti data dari lembaga pemerintah, organisasi, atau penelitian sebelumnya, untuk menguji hipotesis atau mencari hubungan yang relevan.

 

4. Regresi: Metodologi ini digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara satu atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Regresi linear dan regresi logistik adalah contoh teknik regresi yang umum digunakan.

 

5. Analisis Survei Longitudinal: Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari responden yang sama pada beberapa waktu yang berbeda untuk mengamati perubahan dalam variabel-variabel tertentu.

 

6. Analisis Anova (Analysis of Variance): Metode ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dari tiga atau lebih kelompok data untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan di antara mereka.

 

7. Analisis Statistik Deskriptif: Ini mencakup penggunaan statistik seperti mean, median, modus, dan deviasi standar untuk menggambarkan data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

 

8. Uji Hipotesis: Metodologi ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Contoh uji hipotesis termasuk uji t, uji chi-kuadrat, dan uji F.

 

9. Regresi Logistik: Ini adalah jenis analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen adalah biner (dua kategori), seperti ya/tidak atau sukses/gagal.

 

10. Analisis Multivariat: Metode ini melibatkan analisis data dengan lebih dari dua variabel independen atau lebih dari satu variabel dependen. Contoh analisis multivariat termasuk analisis regresi ganda dan analisis faktor.

 

11. Metode Statistik Lanjutan: Ini melibatkan penggunaan metode statistik yang lebih kompleks seperti analisis jalur, analisis regresi hierarkis, analisis cluster, dan analisis komponen utama.

 

Pemilihan metodologi kuantitatif yang tepat tergantung pada pertanyaan penelitian, jenis data yang dikumpulkan, dan tujuan penelitian. Peneliti harus memilih metodologi yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menghasilkan hasil yang valid dan dapat diandalkan.