Persyaratan Pengajuan Proposal OR IPSH 2024
1. SDM Iptek Aktif BRIN dan harus ada anggota dari OR IPSH
2. Kepakaran dan rekam jejak penelitian sesuai proposal yang diajukan
3. Satu (1) SDM Iptek maksimum hanya satu (1) proposal dalam satu skema (Ketua-anggota/ anggota-anggota)
4. Ketua/Peneliti Kepala diutamakan berpendidikan S2 (magister)
5. SDM Iptek (program degree by research BRIN) dapat mengajukan proposal
6. Empat hingga enam (4-6) orang SDM Iptek didukung multidisiplin / keahlian
7. Dianjurkan melibatkan lebih dari satu unit kerja (Pusat Riset) di BRIN
8. Penelitian yang berkolaborasi dengan peneliti asing dan peneliti/akademisi diaspora Indonesia akan diutamakan
9. Dapat melibatkan periset anggota dari luar BRIN sesuai kebutuhan kepakaran (tidak lebih dari 50% dari jumlah anggota tim)
10. Dapat menarik berbagai sumber pendanaan (multi sources funding scheme) dan / atau kemitraan pihak luar BRIN
11. Mempunyai keluaran sesuai dengan yang ditentukan.

Persyaratan Pengajuan Proposal OR IPSH 2024
Galeri
Data tidak ditemukan
Anda Mungkin Suka
.png)
Penelitian Netnografi Digital pada Masyarakat Modern
Di tengah era digital yang semakin maju, kehidupan sosial kita telah bertransformasi secara radikal. Platform digital seperti media sosial, forum online, dan blog telah menjadi arena baru di mana interaksi sosial berlangsung. Karena perubahan ini, muncul kebutuhan untuk memahami bagaimana teknologi mempengaruhi perilaku sosial dan budaya kita. Dalam konteks ini, netnografi digital, yang merupakan adaptasi dari etnografi tradisional ke ruang digital, menawarkan wawasan penting.
Apa itu Netnografi Digital?
Netnografi digital adalah metodologi penelitian yang menggunakan prinsip etnografi—studi mendalam tentang orang dan budaya—dan menerapkannya pada konteks komunitas online. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert Kozinets pada akhir 1990-an dan telah berkembang menjadi alat utama dalam riset kualitatif. Melalui netnografi, peneliti dapat mengamati, menganalisis, dan berinteraksi dengan perilaku alami peserta tanpa gangguan fisik, memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika sosial yang terjadi di internet.
Kegunaan Netnografi di Masyarakat Modern
- Menjelajahi Perilaku Konsumen. Dalam pemasaran dan riset pasar, netnografi menjadi sangat berharga karena memungkinkan merek untuk mendengarkan dan memahami percakapan konsumen tentang produk atau jasa mereka secara real-time. Ini memberikan insight tentang preferensi konsumen, tren, dan masalah produk yang mungkin tidak terungkap melalui survei atau wawancara tradisional.
- Memahami Perubahan Sosial dan Budaya. Netnografi memungkinkan peneliti untuk menangkap dan menganalisis perubahan nilai dan norma sosial yang sering kali muncul pertama kali dalam diskusi online. Misalnya, penelitian tentang bagaimana komunitas online bereaksi terhadap isu-isu sosial seperti perubahan iklim atau kesetaraan gender dapat memberikan wawasan tentang pergeseran sikap sebelum hal itu menjadi jelas di masyarakat umum.
- Mengungkap Subkultur. Internet adalah habitat alami bagi subkultur yang mungkin tidak terlihat atau mudah diakses oleh peneliti menggunakan metode konvensional. Dari penggemar genre musik tertentu hingga kelompok aktivisme, netnografi memungkinkan studi tentang komunitas ini dalam skala yang lebih luas.
Metodologi Penelitian Netnografi
Proses netnografi melibatkan beberapa langkah kunci:
- Pemilihan Situs. Peneliti harus memilih platform online yang paling relevan dengan topik penelitian mereka. Ini bisa berupa media sosial, forum, atau blog tergantung pada fokus studi.
- Pengumpulan dan Analisis Data. Data yang dikumpulkan dalam netnografi biasanya berupa teks, gambar, dan video yang dihasilkan pengguna. Metode analisis bisa berupa analisis isi kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya, tergantung pada tujuan penelitian.
- Etika Penelitian. Salah satu tantangan utama dalam netnografi adalah etika, terutama berkaitan dengan privasi. Peneliti harus memastikan bahwa mereka memiliki izin untuk menggunakan data dari forum atau grup online, dan bahwa identitas pribadi tidak terungkap tanpa persetujuan.
Tantangan dalam Penelitian Netnografi
- Kecepatan Perubahan Media Digital. Kecepatan di mana platform digital berkembang dapat membuat hasil penelitian cepat usang. Oleh karena itu, netnografi membutuhkan fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi.
- Bias dalam Data. Data yang dihasilkan dari interaksi online bisa jadi tidak sepenuhnya mencerminkan populasi yang lebih luas karena tidak semua demografi aktif secara online dengan cara yang sama. Ini bisa mengarah pada bias dalam penelitian.
- Isu Privasi dan Anonimitas. Mengelola privasi dan anonimitas merupakan aspek kritikal dalam etika netnografi. Peneliti harus memastikan bahwa mereka menghormati hak-hak partisipan dan beroperasi sesuai dengan pedoman etika yang ketat.
Kesimpulan
Netnografi digital menawarkan cara yang kuat dan relevan untuk memahami masyarakat modern yang terus berkembang. Sebagai alat penelitian, netnografi mengungkapkan bagaimana digitalisasi telah mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mendengarkan dan memahami percakapan yang terjadi di ruang online, para peneliti dapat menangkap nuansa perilaku yang sebelumnya sulit untuk diamati. Melalui pendekatan etis dan sistematis, netnografi terus memberikan wawasan berharga tentang dinamika sosial dan budaya kita yang terus berubah.
.png)
MONDAY FORUM
📌 MONDAY FORUM 📌
🕰 Senin, 25 September 2023 M/ 09 Rabiul Awal 1445 H
⏳ 09.30 WIB - selesai
📚 Seri 027📚
Praktek Manajemen SDM Haji dan Umroh di Saudi (Sharing Experience)
🧑🏻🎓 Speaker:
Dr. Ir. Muhammad Fahri Farid, MM
Direktur Pusat Studi SDM Syariah
Dosen IAI Tazkia
🎙 Zoom Meeting 🎙
https://us02web.zoom.us/j/85317677713?pwd=ZlRoYUtXOFY5b3RhN0Q3em5VTUJIZz09
Meeting ID: 853 1767 7713
Passcode: Tazkia123
Diselenggarakan oleh:
Lembaga Penelitian & Pemberdayaan Masyarakat Institut Agama Islam Tazkia

The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (9th IIMEFC)
The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (9th IIMEFC)
Accelerating Digitalization in Sharia Economy and Finance for Inclusive and Sustainable Growth in the Post Pandemic Recovery"
25th – 26th October 2023 (Hybrid Mode - Online and in Person), Jakarta – Indonesia
DESCRIPTION
The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) and call for papers shall be held as part of the Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023. This conference will cover topics published in the Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF) year 2023 that arise from the development of the global Islamic economy in an environment of new normal and digital transformation. JIMF is an international peer-reviewed journal published quarterly by Bank Indonesia Institute which has been accepted for inclusion in SCOPUS. JIMF publishes important research contributions to a wide range of Islamic economics, monetary, and finance, including work along empirical, methodological, and theoretical lines.
OBJECTIVES
The purpose of this “Call for Papers” are 1) to serve as the avenue for some desirable areas and questions in the field of Islamic economics and finance and to list and reiterate the topics that arise from the development of the global Islamic economy in an environment of new normal and digital transformation. 2) to discuss issues with respect to strengthening the ecosystem of the Islamic economy in the new normal, within the Islamic economics and finance frameworks. The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (9th-IIMEFC) will provide an ideal platform for dialogue and discussion among practitioners, academics, higher-degree students, researchers, as well as policymakers around the world.
THEME
The Sub themes of the-conference cover but not limited to the followings:
- Digital Transformation and Role of Islamic Economy
- Islamic Monetary Policy in the Post Pandemic and Digital Era
- Islamic Financial Development and Cyber Currency
- Islamic Economic and Finance for Inclusive and Sustainable Development
- Integration Islamic Commercial and Social Finance in Digital Era
- Digital Innovation in Islamic Finance
- Islamic Entrepreneurship and the Role of Digitalization
- Green Economy and Finance under Islamic Perspectives
- The Islamic viewpoints on Global Talent Development in Digital Era
- Recent Development and Innovation in Halal Industry
IMPORTANT DATES
Registration and Submission Open : 14th March 2023
Deadline for Submission of Final Paper : 31th July 2023
Acceptance Notification of Accepted Papers : 25th September 2023
Conference Dates : 25th – 26th October 2023
SUBMISSION GUIDELINE
Keywords for the article 2 - 4 keywords are sufficient; JEL Classifications: 2 - 4
Only full papers along with the abstracts, maximum 10,000 words, should be submitted and follow a scientific approach, which include but not limited to:
Title: The title of the article should be no more than 12 words;
Introduction; Literature Review; Methodology; Results and Analysis
Conclusion and Recommendation
PUBLICATIONS
JIMF (Journal of Islamic Monetary Economics and Finance) with rewards;
Authors are recommended to follow the guideline of the respected Journal in the website.
Registration and submission of Full Paper can be done electronically through: https://submit.confbay.com/conf/iimefc2023
AWARDS & REWARDS
There will be Best Papers Awards with prize money
REGISTRATION FEES
Free registration
Index by : Scopus | Sinta S1
Detail Info:
https://jimf-bi.org/index.php/JIMF/announcement/view/20

LPPM Tazkia Gelar Pelatihan & Sertifikasi Associate Wealth Planner Syariah (AWPS) Batch 21
Bogor, 10 Desember 2024 – Institut Agama Islam (IAI) Tazkia melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Tazkia telah menggelar Pelatihan & Sertifikasi Associate Wealth Planner Syariah (AWPS) Batch 21 pada Selasa, 10 Desember 2024. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, dengan tujuan meningkatkan kompetensi peserta dalam perencanaan keuangan berbasis syariah.
Pelatihan yang diikuti oleh 19 peserta dari kalangan mahasiswa, praktisi, dan dosen ini menghadirkan tiga narasumber dari IAI Tazkia yang berkompeten di bidangnya, yaitu:
- Asnan Purba, Lc, M.Pd.I, QWP, CWC
- Nashr Akbar, M.Ec., CFP
- Rahma Wijayanti, M.S.Ak., CFP
Acara ini terbagi menjadi tiga sesi utama yang memberikan wawasan mendalam mengenai perencanaan keuangan syariah, di antaranya:
Maqasid Syariah dalam Harta Islami: Membahas prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan harta dan bagaimana cara menerapkannya dalam perencanaan keuangan.
Pengantar AWPS: Memberikan pemahaman tentang sertifikasi AWPS, serta manfaat dan aplikasinya di dunia profesional.
Studi Kasus: Peserta mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari melalui studi kasus nyata, dengan bimbingan langsung menggunakan aplikasi MyIFPE Syariah.
Salah satu peserta, yang turut memberikan testimoni setelah mengikuti pelatihan, mengungkapkan, “Bagus, lanjutkan dan ditingkatkan, alhamdulillah.” Testimoni ini menunjukkan antusiasme peserta terhadap kualitas pelatihan dan manfaat yang mereka peroleh.
IAI Tazkia berharap pelatihan ini dapat mencetak perencana keuangan syariah yang kompeten dan berintegritas tinggi, serta mampu berkontribusi dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang lebih luas.
Kontak Media:
LPPM IAI Tazkia
Email: [email protected]
Website: www.lppm.tazkia.ac.id
IG: LPPM Tazkia