• Home
  • Berita
  • 10th International Conference of Entrepreneurial Finance

10th International Conference of Entrepreneurial Finance

admin 29 Sep 2023

Please find attached the call for papers of the 10th International Conference of Entrepreneurial Finance CIFEMA' 2023.

Conference Theme: : Islamic Economics and Finance in  a Changing Reality : Challenges and Development Prospects

The conference will be held on 22–24 November 2023 at the National School of Trade and Management (Acronym ENCG), Ibn Zohr University, Agadir-Morocco.

Please feel free to forward this call to any researcher who may be interested.
Prof. Dr. Ahmed Chakir,
organizing committee

Anda Mungkin Suka

Mengurai Konflik Agraria dalam Bayang-Bayang Pembangunan IKN: Pendekatan Hukum dan Ruang Deliberasi

Indonesia Kita (IKN), sebuah visi ambisius untuk membangun infrastruktur modern yang meliputi transportasi, energi, telekomunikasi, dan sektor-sektor kunci lainnya, telah menjadi fokus utama pembangunan nasional. Namun, di balik janji kemajuan ekonomi dan sosial, pembangunan ini juga memunculkan konflik agraria yang kompleks. Konflik ini terjadi ketika proyek-proyek infrastruktur seperti IKN mengambil alih tanah yang dimanfaatkan oleh masyarakat lokal, terutama masyarakat adat, untuk kehidupan mereka.

Latar Belakang Konflik Agraria dalam Konteks IKN

Konflik agraria merupakan konfrontasi antara pihak-pihak yang memiliki hak atas tanah dengan pihak-pihak yang memperjuangkan pembangunan infrastruktur atau proyek ekonomi. Di Indonesia, pertentangan ini sering kali melibatkan masyarakat adat yang mendiami dan mengelola tanah secara tradisional, dan pemerintah serta perusahaan swasta yang membangun infrastruktur modern seperti jalan raya, bendungan, atau pabrik.

Pembangunan IKN, dengan skala dan dampaknya yang besar, sering kali menimbulkan tantangan hukum yang signifikan. Konflik ini mencerminkan ketegangan antara aspirasi untuk pertumbuhan ekonomi dan perlindungan hak-hak tradisional masyarakat adat, serta keberlanjutan lingkungan.

Ruang Deliberasi Hukum sebagai Solusi Potensial

Ruang deliberasi hukum merujuk pada proses dialog dan diskusi yang inklusif antara semua pihak yang terlibat dalam konflik agraria. Tujuan utamanya adalah mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan melalui pemahaman mendalam terhadap perspektif dan kepentingan masing-masing pihak. Dalam konteks pembangunan IKN, ruang deliberasi hukum menjadi penting untuk menemukan solusi yang mengakomodasi kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang.

Metodologi Penelitian Hukum yang Relevan

1. Studi Kasus

Studi kasus adalah pendekatan yang tepat untuk memahami konflik agraria dalam konteks proyek IKN di lokasi tertentu. Studi ini akan melibatkan analisis mendalam terhadap dinamika konflik, kebijakan hukum yang berlaku, serta dampaknya terhadap masyarakat lokal dan lingkungan.

2. Analisis Regulasi Hukum

Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi kerangka hukum yang mengatur pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk regulasi hak atas tanah, hak-hak masyarakat adat, dan mekanisme penyelesaian sengketa agraria. Dengan memahami regulasi ini secara mendalam, kita dapat mengidentifikasi celah dan tantangan dalam perlindungan hak-hak masyarakat adat.

3. Wawancara dan Fokus Group

Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik agraria, seperti masyarakat adat, pemerintah daerah, perusahaan, dan LSM, dapat memberikan perspektif yang beragam tentang masalah yang dihadapi dan harapan mereka terhadap proses ruang deliberasi hukum yang lebih inklusif.

4. Analisis Dokumen dan Konten

Analisis terhadap dokumen hukum seperti keputusan pengadilan, dokumen kebijakan pemerintah, serta laporan dari organisasi masyarakat sipil, penting untuk memahami pola dalam penegakan hukum dan implementasi kebijakan yang mempengaruhi konflik agraria terkait IKN.

Studi Kasus: Konflik Agraria di Lokasi Proyek IKN

Misalnya, studi kasus dapat mengeksplorasi bagaimana regulasi hukum yang ada diterapkan dalam penyelesaian konflik agraria di lokasi proyek IKN tertentu. Studi ini akan melibatkan analisis kebijakan yang ada, implementasinya, serta dampaknya terhadap masyarakat lokal dan lingkungan.

Tantangan dan Kesempatan

Pembangunan IKN memberikan peluang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Indonesia. Namun, untuk mencapai tujuan ini secara berkelanjutan dan inklusif, penting untuk menangani konflik agraria dengan bijaksana. Melalui pendekatan ruang deliberasi hukum yang efektif, kita dapat memastikan bahwa proses pembangunan infrastruktur menghormati hak-hak masyarakat adat, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Komunikasi dan dialog dianggap setara, dengan tujuan menciptakan lingkungan di mana tidak ada dominasi atau tekanan yang diberlakukan oleh negara terhadap masyarakat lokal. Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai konsensus baru yang lebih adil dan inklusif, di mana semua pihak terlibat merasa dihargai dan memiliki peran aktif dalam mencapai solusi yang dapat diterima secara bersama-sama.

Dengan demikian, ruang demokratis deliberatif menjadi penting dalam menangani konflik agraria, karena tidak hanya memungkinkan berbagai sudut pandang dan kepentingan untuk didengarkan, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan memperhatikan nilai-nilai demokratis dan keadilan sosial dalam konteks pembangunan nasional seperti IKN.

Pemilihan metodologi penelitian hukum yang tepat dan implementasi ruang deliberasi hukum yang inklusif akan menjadi kunci untuk mengatasi konflik agraria yang muncul dalam konteks pembangunan IKN. Hal ini bukan hanya tentang menyelesaikan konflik, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan keadilan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Indonesia.

LANGKAH UTAMA DALAM METODOLOGI EKSPERIMEN PADA PENELITIAN KUANTITATIF

Metodologi eksperimen adalah pendekatan penelitian kuantitatif yang sering digunakan untuk menguji hipotesis kausal dan memahami hubungan sebab-akibat antara variabel. Ada beberapa langkah utama dalam metodologi eksperimen pada penelitian kuantitatif:

Identifikasi Masalah Penelitian: Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah penelitian atau pertanyaan penelitian yang ingin Anda jawab. Anda perlu merumuskan hipotesis yang akan diuji melalui eksperimen.

Desain Eksperimen: Ini adalah langkah kunci dalam metodologi eksperimen. Anda perlu merancang eksperimen dengan cermat, termasuk pemilihan variabel independen (variabel yang Anda ubah) dan variabel dependen (variabel yang Anda ukur). Selain itu, Anda juga harus memutuskan tentang grup eksperimen dan grup kontrol, serta bagaimana Anda akan mengontrol faktor-faktor yang tidak diinginkan (variabel-variabel pengganggu).

Pengumpulan Data: Selanjutnya, Anda mengumpulkan data berdasarkan desain eksperimen yang telah Anda rancang. Pastikan pengumpulan data dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan prosedur eksperimental yang telah ditentukan.

Analisis Data: Setelah data terkumpul, Anda melakukan analisis statistik untuk menguji hipotesis Anda. Anda dapat menggunakan berbagai metode statistik, seperti uji t, analisis varians (ANOVA), regresi, dll., tergantung pada jenis data dan pertanyaan penelitian Anda.

Interpretasi Hasil: Hasil analisis data Anda akan memberikan informasi tentang apakah hipotesis Anda didukung atau tidak. Anda perlu menginterpretasikan hasil ini dan mengevaluasi implikasi mereka terhadap masalah penelitian Anda.

Penyajian Hasil: Hasil eksperimen harus disajikan dengan jelas dalam laporan penelitian Anda. Ini termasuk tabel, grafik, dan narasi yang membantu pembaca memahami temuan Anda.

Kesimpulan dan Implikasi: Anda perlu menyimpulkan penelitian Anda berdasarkan temuan eksperimen Anda. Juga, bahas implikasi hasil Anda dalam konteks masalah penelitian yang lebih luas.

Penulisan Laporan Penelitian: Terakhir, Anda menulis laporan penelitian yang mencakup semua langkah di atas. Laporan ini harus mengikuti struktur penelitian ilmiah yang biasanya mencakup judul, abstrak

CALL FOR PAPERS Waraqat Vol. VIII No. 2 Juli - Desember 2023

Jurnal Waraqat kembali membuka kesempatan bagi Penulis, Dosen, dan Pemerhati Bidang Ilmu-Ilmu Keislaman untuk submit karya terbaiknya.

More info: https://waraqat.assunnah.ac.id/index.php/WRQ

International Conference on Qur'anic Studies and Tafseer (INCQURST 2023)

About INCQURST

 

International Conference on Qur'anic Studies and Tafseer

Science and education occupy a great position in Islam, it is the hope of fostering society and a source of strength in the face of various challenges in the field of life. So that the Qur'an and al-Sunnah also pay great attention to science and education, it can be proven by the many verses of the Qur'an and nabawiyyah hadiths that contain noble teachings about science and education, both practical and philosophical.

 

This, evidenced practically by the generation of salafuna al-shalih, was passed down from generation to generation: rabbinical science and education, which was able to maintain the continuity of the Islamic tsaqafah imprinted in the bosom of this generation of devotees, and contained in the treasures of the books of turats.

 

Moreover, the Qur'an, made clear by al-Sunnah details the characteristics of the educated human being represented by the term ulul albab, mentioned no less than sixteen times in the Qur'an. Where this rabbinical conception shows a superior education system: based on Islamic aqidah and proclaimed for a noble purpose, namely shaping the Islamic personality in everyone.

 

It is undeniable that this country is being hit by life crises, including crises in the field of education, as education experts and practitioners have expressed in their research. Throughout 2017 the number of brawls continued to rise, violence among students became more brutal, causing an increasing number of victims from falling students.

 

So departing from this background, it should revitalize qur'ani education, education that makes the Qur'an and al-Sunnah as guidelines, Islamic creeds as its principles. Positively, the need for qur'ani education is supported by the high enthusiasm of the younger generation to learn and memorize the Qur'an, then the ZAD al-Insaniyyah Foundation was encouraged to contribute to the people, by establishing an official institution of higher education, in the form of the ZAD College of Qur'anic Sciences (STIQ), by obtaining cooperation support with one of the well-known Tafsir Academies in Saudi Arabia, and getting a positive response from the public and practitioners of Islamic education.

 

STIQ ZAD Cianjur as part of higher education is an institution where academics are required not only to learn and teach, but there is a tri dharma of higher education that must be done by students and lecturers as part of academics, namely education, research and community service. For the field of education, of course, it is something that is common for students, as well as lecturers.

 

However, in the field of fact research in the field, it still shows a lack of students and lecturers who do it.

 

To answer these problems, STIQ ZAD Cianjur intends to hold an International Conferencen on Qur'anic Studies and Tafseer.

 

International Conference on Qur’anic Studies and Tafseer aims to bring together leading academic scientists, researchers and research scholars to exchange and share their experiences and research results on all aspects of International Conference on Qur’anic Studies and Tafseer. It also provides a premier interdisciplinary platform for researchers, practitioners, and educators to present and discuss the most recent innovations, trends, and concerns as well as practical challenges encountered and solutions adopted in the fields of International Conference on Qur’anic Studies and Tafseer. It also provides a premier interdisciplinary platform for researchers, practitioners, and educators to present and discuss the most recent innovations, trends, and concerns as well as practical challenges encountered and solutions adopted in the fields of International Conference on Qur’anic Studies and Tafseer.

 

DETAIL INFO:

https://incqurst.stiqzad.ac.id/public/#features