• Home
  • Publikasi
  • MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT SISTEM WHOLESALETIKET UMRAH GARUDA INDONESIAMENURUT PERSPEKTIF YAHYA BIN UMAR

Penelitian

MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT SISTEM WHOLESALETIKET UMRAH GARUDA INDONESIAMENURUT PERSPEKTIF YAHYA BIN UMAR

Penelitian

  • ISBN: -
  • eISBN: -
  • ISSN: -

Tanggal Publikasi: 16 Nov 2022

Abstrak

Pasar  wisata  religiyang  berupa  penyelenggaraan  ibadah  umrah,  sangat besar potensinya di Indonesia. Ratusan ribu jamaah tiap tahun berangkat ke Baitullah dengan menggunakan moda transportasi pesawat terbang. Salah satu maskapai yang menyediakan layanan penerbangan bagi jamaah umrah adalah PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. Pada tahun 2019 Garuda Indonesia mengeluarkan surat edaran GA Info yang berisi perubahan sistem penjualan secara langsung untuk tiket rute Middle East(Jeddah dan Madinah) menjadi sistem penjualan wholesaledengan menunjuk 6 mitra  penjualan.  Pada  tahun  2020  Komisi  Pengawasan  Persaingan  Usaha  (KPPU) mendenda Garuda sebesar 1 miliar atas Praktek Diskriminasi terkait Pemilihan Mitra Penjualan Tiket Umrah Menuju dan dariJeddah dan Madinah. Lalu Garuda Indonesia menggugat  keputusan  KPPU  ini  ke  pengadilan  dan  pada  tanggal  22  Maret  2022 Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia menolak kasasi Garuda Indonesia atas putusan  KPPU. Praktek  monopoli  dan  persaingan  tidak  sehat sertadampaknya terhadap  keadilan  sosial disinggung  oleh  ulama  Yahya  bin  Umar  dalam  kitabnya Ahkam  al-Suq.  Tulisan  ini  akan  membahas  kebijakan monopolistik Garuda yang menciptakan persaingan usaha yang tidak sehatmenurut perspektif Yahya bin Umar.

Keyword

Garuda Indonesia, Monopoli, Tiket Umrah, Persaingan usaha tidak sehat

Sitasi

-

Link Publikasi
https://uia.e-journal.id/alarbah/article/view/2360