Dr. Wahyu Dwi Agung Priyo Susilo, MM

Dr. Wahyu Dwi Agung Priyo Susilo, MM

Pusat Studi Islamic Public Policy
Biografi

Peneliti LPPM Tazkia

2

Penelitian

0

Pengabdian Masyarakat

Penelitian

Tanggal Publikasi: 22 Sep 2023

 syariah fintech growth in industriy revolution 5.0

Currently, the development of fintech (financial technology) is growing in Indonesia, not to mention the syariah economic industry is also competing in financial technology and providing financial services based on Islamic law. A number of studies have shown the potential of sharia fintech applications, along with the future challenges that will be face by syariah fintech in Indonesia. ALAMI Sharia is one of the pioneers in the field of syariah fintech with the specification of crowdfunding funds from the public and channeling it to encourage the development of MSMEs that have difficulty getting capital injections from banks. The growth of ALAMI Sharia which has drastically increased in just 3 years is an interesting case study to discuss that it can become learning material for other syariah fintech. Operational cost efficiency, Strict funding assessment standards, employees dominated by young generations, conducive office-culture, and human resource management that not only emphasizes target achievement but alignment of productivity with Islamic values that are consistently applied have proven to be able to turn ALAMI Sharia into the best syariah fintech in Indonesia today.

Penelitian

Tanggal Publikasi: 16 Nov 2022

MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT SISTEM WHOLESALETIKET UMRAH GARUDA INDONESIAMENURUT PERSPEKTIF YAHYA BIN UMAR

Pasar  wisata  religiyang  berupa  penyelenggaraan  ibadah  umrah,  sangat besar potensinya di Indonesia. Ratusan ribu jamaah tiap tahun berangkat ke Baitullah dengan menggunakan moda transportasi pesawat terbang. Salah satu maskapai yang menyediakan layanan penerbangan bagi jamaah umrah adalah PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. Pada tahun 2019 Garuda Indonesia mengeluarkan surat edaran GA Info yang berisi perubahan sistem penjualan secara langsung untuk tiket rute Middle East(Jeddah dan Madinah) menjadi sistem penjualan wholesaledengan menunjuk 6 mitra  penjualan.  Pada  tahun  2020  Komisi  Pengawasan  Persaingan  Usaha  (KPPU) mendenda Garuda sebesar 1 miliar atas Praktek Diskriminasi terkait Pemilihan Mitra Penjualan Tiket Umrah Menuju dan dariJeddah dan Madinah. Lalu Garuda Indonesia menggugat  keputusan  KPPU  ini  ke  pengadilan  dan  pada  tanggal  22  Maret  2022 Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia menolak kasasi Garuda Indonesia atas putusan  KPPU. Praktek  monopoli  dan  persaingan  tidak  sehat sertadampaknya terhadap  keadilan  sosial disinggung  oleh  ulama  Yahya  bin  Umar  dalam  kitabnya Ahkam  al-Suq.  Tulisan  ini  akan  membahas  kebijakan monopolistik Garuda yang menciptakan persaingan usaha yang tidak sehatmenurut perspektif Yahya bin Umar.