• Home
  • Berita
  • LANGKAH UTAMA DALAM METODOLOGI ANALISIS SURVEI LONGITUDINAL PADA PENELITIAN KUANTITATIF

LANGKAH UTAMA DALAM METODOLOGI ANALISIS SURVEI LONGITUDINAL PADA PENELITIAN KUANTITATIF

admin 29 Sep 2023

Analisis Survei Longitudinal adalah salah satu metode dalam metodologi kuantitatif yang digunakan untuk memahami perubahan atau perkembangan suatu fenomena atau variabel dari waktu ke waktu dalam sampel yang sama. Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam metodologi Analisis Survei Longitudinal:

 

Penentuan Tujuan Penelitian: Tentukan secara jelas tujuan penelitian Anda yang berkaitan dengan perubahan atau perkembangan variabel dari waktu ke waktu. Apa yang ingin Anda pelajari dari data survei longitudinal ini?

 

Pemilihan Dataset Longitudinal: Identifikasi dan peroleh dataset longitudinal yang sesuai dengan pertanyaan penelitian Anda. Pastikan dataset tersebut mencakup pengukuran yang dilakukan pada waktu yang berbeda untuk subjek yang sama.

 

Eksplorasi Data Awal: Lakukan eksplorasi data awal untuk memahami struktur data dan distribusi variabel di berbagai titik waktu. Ini termasuk memeriksa nilai yang hilang, outliers, dan tren yang mungkin muncul dari waktu ke waktu.

 

Persiapan Data: Bersihkan dan persiapkan data, termasuk penanganan nilai yang hilang, pemilihan variabel yang relevan, dan pengkodean ulang jika diperlukan.

 

Analisis Deskriptif: Lakukan analisis deskriptif untuk memahami karakteristik data di setiap titik waktu. Ini bisa melibatkan perhitungan statistik deskriptif seperti rata-rata, deviasi standar, dan distribusi frekuensi.

 

Model Analisis Longitudinal: Pilih model analisis longitudinal yang sesuai untuk pertanyaan penelitian Anda. Ini bisa termasuk model regresi longitudinal, analisis varians longitudinal, atau model-mdoel lain yang cocok dengan data Anda.

 

Estimasi Parameter: Gunakan model yang Anda pilih untuk mengestimasi parameter-parameter yang relevan, seperti koefisien regresi longitudinal atau efek waktu.

 

Uji Hipotesis: Lakukan uji hipotesis untuk menguji apakah perubahan dari waktu ke waktu signifikan secara statistik. Ini melibatkan penggunaan uji statistik yang sesuai dengan model Anda.

 

Interpretasi Hasil: Interpretasikan hasil analisis longitudinal Anda. Jelaskan apakah ada perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu dan bagaimana hal ini berkaitan dengan tujuan penelitian Anda.

 

Simpulkan Penelitian Anda: Buat kesimpulan tentang apa yang telah Anda pelajari dari analisis survei longitudinal ini. Sertakan implikasi hasil Anda dalam konteks penelitian Anda.

 

Laporan Penelitian: Sajikan hasil analisis survei longitudinal Anda dalam laporan penelitian yang sistematis. Sertakan grafik, tabel, dan interpretasi yang mendukung temuan Anda.

 

Diskusi dan Kesimpulan Akhir: Diskusikan keterbatasan-keterbatasan analisis longitudinal Anda dan saran untuk penelitian lanjutan. Buat kesimpulan akhir yang merangkum temuan Anda.

 

Metodologi Analisis Survei Longitudinal memungkinkan Anda untuk memahami perubahan dan perkembangan fenomena atau variabel dari waktu ke waktu dengan menggunakan data survei yang sama. Pastikan Anda mengikuti prosedur analisis yang tepat dan memperhatikan asumsi-asumsi yang relevan dengan model analisis longitudinal yang Anda pilih.

Anda Mungkin Suka

Membuka Era Baru dalam Penelitian dan Pengajaran dengan Tools Artificial Intelligence di 2024

Selamat datang di era baru dalam dunia pendidikan dan penelitian! Tahun 2024 menjadi titik balik yang menandai revolusi dalam cara kita melakukan penelitian dan pengajaran, dengan kehadiran tools Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan dan mengubah paradigma. Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah merevolusi berbagai aspek kehidupan kita, dan tak terkecuali dalam dunia penelitian dan kepenulisan. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar-besaran, memprediksi tren, dan bahkan menyusun teks, AI telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita melakukan penelitian dan menulis.

Penelitian yang Lebih Cepat dan Efisien:

Dengan kehadiran AI, para peneliti kini memiliki akses ke algoritma pembelajaran mesin yang canggih untuk menganalisis data dengan cepat dan mendalam. Data besar-besaran dapat diurai dalam hitungan jam, membuka pintu bagi penemuan baru dan terobosan ilmiah yang mengesankan.

Prediksi dan Pemodelan yang Akurat:

Tools AI di 2024 telah membuat prediksi dan pemodelan menjadi lebih akurat dan handal. Algoritma yang ditingkatkan dapat mengidentifikasi pola-pola kompleks dalam data, memungkinkan para peneliti untuk meramalkan tren masa depan dengan tingkat keakuratan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kreativitas dalam Pengajaran:

Dalam dunia pendidikan, AI membuka peluang baru dalam pengajaran yang inovatif dan menarik. Guru dapat menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menyesuaikan kurikulum dan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan minat individu siswa, menciptakan pengalaman belajar yang personal dan bermakna.

Pengoptimalan Proses Pembelajaran:

Tools AI juga memungkinkan para pendidik untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Dengan analisis data yang mendalam, mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan merancang strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pencapaian akademis mereka.

Namun, meskipun AI telah membawa berbagai kemajuan, ada juga beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Tentu saja, tidak ada perubahan tanpa tantangan. Tantangan etika dan batasan dalam penggunaan AI dalam dunia penelitian, kepenulisan, dan pengajaran memerlukan pemahaman yang mendalam tentang implikasi teknologi ini terhadap individu, masyarakat, dan proses kreatif secara keseluruhan.

Etika dalam Penggunaan AI:

1. Privasi dan Keamanan Data: Dalam penelitian dan kepenulisan, penggunaan AI sering melibatkan pengumpulan dan analisis data yang sensitif. Penting untuk memastikan bahwa data pribadi dilindungi dengan ketat, dan keamanan sistem diperhatikan dengan serius untuk mencegah pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data.

2. Bias dalam Data dan Model: Data yang digunakan oleh AI dapat mencerminkan bias yang ada dalam masyarakat. Jika data tersebut tidak diolah dengan hati-hati, algoritma pembelajaran mesin dapat memperkuat atau bahkan memperluas bias ini. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan memitigasi bias dalam data dan model AI.

3. Tanggung Jawab dalam Pengambilan Keputusan: Penggunaan AI dalam pengambilan keputusan, baik dalam penelitian maupun kepenulisan, memunculkan pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab atas hasilnya. Penting bagi pengguna AI untuk mempertimbangkan implikasi etis dari keputusan yang diambil oleh sistem, serta untuk memiliki mekanisme yang jelas untuk menanggapi konsekuensi yang mungkin timbul.

Batasan dalam Penggunaan AI:

1. Ketergantungan yang Berlebihan: Terlalu mengandalkan AI dalam penelitian dan kepenulisan dapat mengurangi peran kreativitas, analisis kritis, dan pengambilan keputusan manusia. Penting untuk mengakui bahwa teknologi ini seharusnya menjadi alat, bukan pengganti, dari peran manusia dalam proses kreatif.

3. Kesadaran akan Batasan: Para pengguna AI perlu memiliki kesadaran yang kuat akan batasan teknologi ini. Ini melibatkan pengakuan bahwa AI tidak selalu dapat menggantikan peran manusia sepenuhnya, dan bahwa ada situasi di mana intervensi manusia atau pengambilan keputusan manual masih diperlukan.

Dengan memahami tantangan etika dan batasan dalam penggunaan AI, kita dapat mengembangkan kerangka kerja yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk memanfaatkan potensi teknologi ini dengan bijaksana. Ini mencakup pembentukan kebijakan yang berbasis pada prinsip-prinsip etika, pengembangan algoritma yang transparan dan terbuka, serta pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang implikasi teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa penggunaan AI dalam penelitian dan kepenulisan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, sambil tetap mempertimbangkan nilai-nilai etika dan integritas.

CIMA Research Grants – Topic Specific Regional Calls

Please read the guidance notes before completing the application form.

If you need any assistance in completing this form, please contact CIMA research staff at [email protected]. Completed applications should be emailed to this address before the call closing date.

 

More info: https://www.aicpa-cima.com/resources/download/application-for-cima-research-grant-experienced-researchers

15TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS AND FINANCE (15TH ICIEF)

CALL FOR PAPERS

 

15TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS AND FINANCE (15TH ICIEF)
Tuesday 12th – Thursday 14th December 2023
Venue: Kuala Lumpur

 

Theme: Driving the Agenda for a Sustainable Humane Economy

 

ORGANISERS
Kulliyyah of Economics and Management Sciences, International Islamic University Malaysia (IIUM) &

International Association of Islamic Economics (IAIE)
 

IMPORTANT DATES
Paper contributors are advised to observe the following deadlines:
● Papers submission deadline:  15th August 2023
● Notification of acceptance of papers:  15th October 2023
● Deadline for presenters and participants registration: 15th November 2023

 

https://conference.iium.edu.my/icief2023/

 

INTRODUCTION
The First International Conference on Islamic Economics held in Makkah al-Mukarramah in 1976, was the watershed for the new discipline of ‘Islamic Economics’. Almost five decades later, the Kulliyyah of Economics and Management Sciences (KENMS) of the International Islamic University Malaysia (IIUM) is once again honoured to manage and host the 15th International Conference on Islamic Economics and Finance for the third time, tentatively to be held from the Tuesday 12 to Thursday 14 December 2023 in Kuala Lumpur. The theme of the conference is Driving the Agenda for a Sustainable Humane Economy.

 

Recovering from the COVID-19 pandemic, financial and economic crises coupled with challenges from climate change, provide the OIC countries an opportunity to embrace Islamic economics and finance as indigenous approaches to guide their economic policy responses. For this to happen, theoretical foundations of both Islamic economics and finance, as well as their links to policymaking and implementation need greater attention and integration. The world is complex and everything is connected to everything. Hence, proper planning is a part of developing a responsive and responsible Islamic Economics and Finance. The 15th ICIEF 2023 provides the platform for bringing together academics, researchers and policymakers from the Muslim world to discuss the challenges faced and how greater effort can be made towards achieving our preferred future.

 

OBJECTIVES
The teaching, research and practice of Islamic economics and finance have made tremendous strides globally over the last 50 years. The establishment of higher education institutions like the IIUM and development finance institutions like the Islamic Development Bank, respectively, have provided important avenues for practical implementation of education programs as well as increasing financing for economic and financial cooperation among OIC-member countries. It is important to plan for a sustainable humane future- one that recognises efficiency goes hand-in-hand with equity. However, in order to plan effectively, one must be aware of where we are, how we arrived here, what the challenges are, have a clear vision of where we want to go as well as a plan for the future. Development of research and practice of Islamic economics and finance requires commitment by all the stakeholders as well as the establishment of viable links between theory and policymaking by academics and policymakers.
 

Taking into account the state of the art and the direction of the fields of Islamic economics and finance, the 15th ICIEF focuses on the way forward toward developing the discipline of Islamic economics and finance and increasing their application especially in the economies of the OIC countries. Hence, the conference is devoted to not only theory development and application of the theory but also policy-related issues concerning, but not necessarily limited to, the following areas: Islamic Economics, Islamic Finance, Policy-Issues and Related areas in Sustainability, Shariah, Accounting, Management and Marketing.

 

Islamic Economics – Islamic economic system and Islamic economy; theoretical and policy studies to achieve sustainable humane development; historical and comparative economic studies; comparative economic models; Islamic economic thought; review articles useful as teaching materials at the university level.

 

Islamic Finance – emerging issues relating to sustainable Islamic finance; alternative financial and monetary systems from the Islamic perspective; Innovation, AI and FinTech; stability of Islamic financial system; risk-sharing in Islamic finance; Islamic finance infrastructure institutions.

 

Policy Issues and Prescriptions for the OIC countries – poverty and inequality; entrepreneurship development; micro and small enterprise development; legal, tax and regulatory frameworks from the Islamic economics perspective; Islamic monetary and fiscal policies including zakah and awqaf-based social safety-nets; economic indebtedness; the role of the IsDB in sustainable economic development; trade and cooperation among the OIC countries.

 

Other Related Areas – Sustainability, Maqasid al-Shariah and its relations to IEF; issues relating to Islamic accounting and its application to IEF; Islamic approaches to management and marketing; Islamic economics and finance education and research.
 

 

The following list is meant to give a more detailed picture of areas/topics:

i. Theoretical, Historical, Shariah, Maqasid al-Shariah and Institutional Aspects of Islamic Economics and Finance

ii. Poverty, Inequality, Socio-Economic Justice and Human Development in the Humane Economy: Theory and policy dimensions; Trade and Economic Cooperations

iii. Islamic Social Economy and Finance: Theory, Practice and Policy innovations; SDGs and the role of Islamic finance; country case-studies

iv. Management and Business Ethics, Entrepreneurship, Marketing, and Corporate Social Responsibility from an Islamic Perspective

v. Islamic Finance, Banking, Corporate Finance, and Capital Markets for a Sustainable Humane Economy

vi. AI, FinTech, Risk Management and Stability of the Islamic Financial Services Industry

vii. Climate change; sustainability studies; managing externalities for a sustainable humane economy

viii. Accounting, Auditing and Reporting for Good Governance; Regulatory and Legislative Landscape for a sustainable humane economy

ix. Central Banking, Monetary and Fiscal Policy Reforms for a Sustainable Humane Economy

x. Innovation, Technology and the Development of a Sustainable Humane Economy

The Organisers welcome theoretical, empirical and policy papers that will serve to evaluate the current strengths of the disciplines of Islamic economics and Islamic finance and to also chart out possible future directions. Keynote speeches as well as Panel Forums will also be organised.

 

LANGUAGE, PRESENTERS AND PARTICIPANTS
The conference will accept papers in both English and Arabic.
Approximately 100 papers are expected to be presented during the two days.
Approximately 250-300 participants are expected to attend the event.

 

SUBMISSION GUIDELINES
1.     Paper submissions must comply with the following guidelines:
● Paper must be either in English or Arabic.
● Original papers not published or submitted for other events.
● Paper must be in Microsoft Word format. Do not submit ZIP files.
● Do NOT include the authors’ names in the main submission of the paper, as papers will be subject to double-blind peer review.
● Full tentative title of the manuscript must be included on the paper.
● Abstract is required and should be between 200-250 words. Please limit the use of acronyms, abbreviations and references in the abstract.
● Keywords for the article: 3-5 keywords are sufficient.
● Referencing: we recommend the Harvard referencing system.
● Please do not submit duplicate copies of the papers.
● Please limit the number of pages to 30 or less (including references).

 

2.     Final Paper Submissions:
● Authors whose first drafts have been submitted before the deadline and accepted will be invited to submit final drafts of their research papers based on the peer-reviewers’ recommendations for revision.
● Selected papers presented to the Conference will be considered for possible publication in the International Journal of Economics, Management and Accounting (formerly IIUM Journal of Economics and Management, indexed by Web of Science Core Collection), Intellectual Discourse (IIUM, indexed by Scopus), and Islamic Economics Studies (IRTI) and KAAU Journal of Islamic Economics Indexed in SCOPUS. We are also working to get more journals on the list.
● Papers presented may also be selected to be published in edited volumes emanating from the Conference.
 

 

TICKETS AND HOTEL
Subject to the availability of funds, one author of selected accepted papers may be sponsored a round-trip economy class air ticket and/or hotel stay during the conference days only. The author who wishes to avail of conference sponsorship must be the corresponding author

 

CONFERENCE FEE AND CONTACTS
● The conference fee will be announced later.
● For more info, please visit our website at https://conference.iium.edu.my/icief2023/
● For queries, kindly e-mail the 15th ICIEF Secretariat at [email protected]

 

Detail Info:

https://allevents.in/kepong/15th-icief-2023/200024854757748

LANGKAH UTAMA DALAM METODOLOGI SURVEI PADA METODE KUANTITATIF

  1. Perumusan Tujuan Penelitian: Langkah pertama dalam metodologi survei adalah merumuskan tujuan penelitian yang jelas. Peneliti perlu memahami apa yang ingin mereka teliti dan apa pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui survei.

2. Pengembangan Instrumen: Peneliti harus mengembangkan instrumen survei yang mencakup pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk tujuan penelitian. Instrumen ini dapat berupa kuesioner tertulis atau daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.

3. Pemilihan Sampel: Peneliti perlu memilih sampel responden yang mewakili populasi yang ingin diteliti. Pengambilan sampel yang baik adalah langkah penting untuk memastikan hasil survei dapat digeneralisasi ke seluruh populasi.

4. Pelaksanaan Survei: Survei dapat dilakukan dalam berbagai cara, termasuk survei daring (online), survei telepon, wawancara tatap muka, atau dengan mengirimkan kuesioner tertulis kepada responden. Selama pelaksanaan survei, penting untuk memastikan bahwa responden memahami pertanyaan dan memberikan jawaban dengan jujur.

5. Pengolahan Data: Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah pengolahan data. Ini termasuk pemeriksaan data untuk mengidentifikasi kesalahan atau data yang hilang, pengkodean jawaban, dan memasukkan data ke dalam format yang dapat diolah komputer.

6. Analisis Data: Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik yang sesuai, seperti uji chi-kuadrat, analisis regresi, atau statistik deskriptif, tergantung pada jenis data dan tujuan penelitian.

7. Interpretasi Hasil: Hasil analisis data harus diinterpretasikan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti harus mengambil kesimpulan berdasarkan temuan mereka dan mengevaluasi implikasi dari hasil survei.

8. Pelaporan Hasil: Hasil survei perlu dilaporkan dalam laporan penelitian yang rinci. Laporan tersebut biasanya mencakup deskripsi metodologi, temuan, analisis, dan kesimpulan.

9. Validitas dan Reliabilitas: Selama seluruh proses survei, penting untuk memperhatikan validitas (apakah instrumen survei mengukur apa yang seharusnya diukur) dan reliabilitas (sejauh mana hasil yang diperoleh dapat diandalkan).

10. Etika: Peneliti juga perlu mematuhi etika penelitian, termasuk mendapatkan izin dari responden, menjaga kerahasiaan data, dan memberikan informasi yang jelas tentang tujuan survei kepada responden.

Metodologi survei adalah alat yang kuat untuk mengumpulkan data kuantitatif dan menjawab pertanyaan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial, ekonomi, kesehatan, dan lainnya.