• Home
  • Berita
  • Metodologi Regresi Logistik Pada Penelitian Kuantitatif, Bagaimana Langkah Utamanya?

Metodologi Regresi Logistik Pada Penelitian Kuantitatif, Bagaimana Langkah Utamanya?

admin 16 Okt 2023

Metodologi Regresi Logistik digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk memahami dan memodelkan hubungan antara satu atau lebih variabel independen dengan variabel dependen yang bersifat biner (dua kategori). Ini dapat membantu memprediksi probabilitas atau kemungkinan kejadian suatu peristiwa. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam metodologi Regresi Logistik:

1. Perumusan Masalah:
  - Mulailah dengan merumuskan masalah penelitian yang ingin Anda selesaikan. Tentukan variabel independen dan variabel dependen yang akan Anda analisis dalam konteks regresi logistik.

2. Pengumpulan Data:
  - Kumpulkan data yang diperlukan untuk variabel independen dan dependen. Pastikan data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian Anda.

3. Penyusunan Data:
  - Bersihkan dan persiapkan data Anda. Hal ini melibatkan pemrosesan data yang hilang, penanganan outlier, dan pengkodean variabel jika diperlukan.

4. Penentuan Model:
  - Pilih jenis model regresi logistik yang sesuai. Anda dapat memilih regresi logistik biner, multinomial, atau ordinal tergantung pada jenis data yang Anda miliki.

5. Variabel Independen:
  - Pilih variabel independen yang akan dimasukkan ke dalam model. Pastikan variabel tersebut memiliki hubungan teoritis dengan variabel dependen.

6. Estimasi Model:
  - Gunakan perangkat lunak statistik seperti R, Python, atau perangkat statistik lainnya untuk mengestimasi model regresi logistik. Model akan memberikan estimasi koefisien untuk masing-masing variabel independen.

7. Evaluasi Model:
  - Evaluasi kualitas model Anda dengan berbagai metrik seperti R-squared (untuk regresi logistik biner), deviance, AIC, BIC, dan lainnya. Anda juga dapat menggunakan uji goodness-of-fit seperti uji Hosmer-Lemeshow untuk mengukur sejauh mana model sesuai dengan data.

8. Interpretasi Hasil:
  - Interpretasikan koefisien model. Apakah variabel independen berkontribusi secara signifikan terhadap variabel dependen? Apakah arah hubungan positif atau negatif?

9. Validasi Model:
  - Validasi model Anda dengan menggunakan data yang berbeda, jika memungkinkan. Hal ini penting untuk menguji apakah model dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.

10. Kesimpulan:
   - Tarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis regresi logistik. Jelaskan temuan Anda dan implikasinya dalam konteks penelitian Anda.

11. Pelaporan Hasil:
   - Sajikan hasil analisis regresi logistik dalam laporan penelitian Anda. Sertakan koefisien regresi, statistik pengujian, dan interpretasi dalam laporan.

Metodologi Regresi Logistik adalah alat yang kuat untuk menganalisis dan memodelkan hubungan antara variabel biner. Penting untuk memahami asumsi-asumsi yang mendasari model dan melibatkan statistikian atau ahli statistik jika diperlukan dalam analisis Anda.

Anda Mungkin Suka

LANGKAH UTAMA DALAM METODOLOGI ANALISIS DATA SEKUNDER PADA PENELITIAN KUANTITATIF

Metodologi analisis data sekunder dalam konteks metodologi kuantitatif melibatkan penggunaan data yang telah dikumpulkan oleh orang lain untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam melakukan analisis data sekunder dalam metodologi kuantitatif:

Definisikan Tujuan Penelitian Anda: Tentukan secara jelas pertanyaan penelitian atau hipotesis yang ingin Anda jawab dengan menggunakan data sekunder. Pastikan tujuan penelitian Anda sesuai dengan data yang tersedia.

Identifikasi Sumber Data: Temukan sumber data sekunder yang sesuai dengan tujuan penelitian Anda. Sumber data ini dapat berupa dataset dari penelitian sebelumnya, survei nasional, database pemerintah, atau sumber data lainnya.

Pahami Data yang Tersedia: Teliti dataset yang Anda akan gunakan. Pahami struktur data, variabel-variabel yang ada, dan metode pengumpulan data yang digunakan. Ini akan membantu Anda dalam merancang analisis Anda.

 

Rancang Rencana Analisis: Tentukan jenis analisis yang akan Anda lakukan. Ini bisa meliputi analisis statistik deskriptif, analisis regresi, analisis korelasi, atau teknik-teknik lainnya sesuai dengan pertanyaan penelitian Anda.

 

Persiapkan Data: Lakukan praproses data yang diperlukan. Ini mungkin termasuk membersihkan data dari nilai yang hilang atau anomali, mengkode variabel, atau mengubah format data jika diperlukan.

 

Lakukan Analisis Statistik: Terapkan metode analisis statistik yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Pastikan bahwa metode analisis ini sesuai dengan jenis data yang Anda miliki.

 

Interpretasi Hasil: Setelah melakukan analisis, interpretasikan hasil Anda. Jelaskan temuan Anda dan hubungkannya kembali dengan pertanyaan penelitian Anda.

 

Lakukan Uji Statistik (jika diperlukan): Jika Anda melakukan analisis inferensial, seperti uji hipotesis, pastikan untuk melakukan uji statistik yang sesuai dan memberikan interpretasi yang tepat.

 

Simpulkan Penelitian Anda: Buat kesimpulan tentang apakah data sekunder mendukung atau tidak mendukung hipotesis atau pertanyaan penelitian Anda. Jelaskan implikasi temuan Anda.

 

Buat Laporan Penelitian: Sajikan hasil penelitian Anda dalam bentuk laporan penelitian yang sistematis. Sertakan detail analisis, grafik, dan tabel yang mendukung temuan Anda.

 

Rujukan dan Pengakuan Sumber Data: Pastikan untuk memberikan rujukan yang tepat kepada sumber data sekunder yang Anda gunakan. Ini penting untuk integritas ilmiah dan etika penelitian.

 

Evaluasi Keterbatasan: Jangan lupakan untuk mencantumkan keterbatasan-keterbatasan yang mungkin ada dalam penggunaan data sekunder ini dalam penelitian Anda.

 

Langkah-langkah di atas dapat membantu Anda dalam melakukan analisis data sekunder dalam konteks metodologi kuantitatif dengan cermat dan efektif. Pastikan Anda mengikuti prosedur penelitian yang baik dan menjaga integritas data serta etika penelitian.

Membuka Era Baru dalam Penelitian dan Pengajaran dengan Tools Artificial Intelligence di 2024

Selamat datang di era baru dalam dunia pendidikan dan penelitian! Tahun 2024 menjadi titik balik yang menandai revolusi dalam cara kita melakukan penelitian dan pengajaran, dengan kehadiran tools Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan dan mengubah paradigma. Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah merevolusi berbagai aspek kehidupan kita, dan tak terkecuali dalam dunia penelitian dan kepenulisan. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar-besaran, memprediksi tren, dan bahkan menyusun teks, AI telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita melakukan penelitian dan menulis.

Penelitian yang Lebih Cepat dan Efisien:

Dengan kehadiran AI, para peneliti kini memiliki akses ke algoritma pembelajaran mesin yang canggih untuk menganalisis data dengan cepat dan mendalam. Data besar-besaran dapat diurai dalam hitungan jam, membuka pintu bagi penemuan baru dan terobosan ilmiah yang mengesankan.

Prediksi dan Pemodelan yang Akurat:

Tools AI di 2024 telah membuat prediksi dan pemodelan menjadi lebih akurat dan handal. Algoritma yang ditingkatkan dapat mengidentifikasi pola-pola kompleks dalam data, memungkinkan para peneliti untuk meramalkan tren masa depan dengan tingkat keakuratan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kreativitas dalam Pengajaran:

Dalam dunia pendidikan, AI membuka peluang baru dalam pengajaran yang inovatif dan menarik. Guru dapat menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menyesuaikan kurikulum dan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan minat individu siswa, menciptakan pengalaman belajar yang personal dan bermakna.

Pengoptimalan Proses Pembelajaran:

Tools AI juga memungkinkan para pendidik untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Dengan analisis data yang mendalam, mereka dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan merancang strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pencapaian akademis mereka.

Namun, meskipun AI telah membawa berbagai kemajuan, ada juga beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Tentu saja, tidak ada perubahan tanpa tantangan. Tantangan etika dan batasan dalam penggunaan AI dalam dunia penelitian, kepenulisan, dan pengajaran memerlukan pemahaman yang mendalam tentang implikasi teknologi ini terhadap individu, masyarakat, dan proses kreatif secara keseluruhan.

Etika dalam Penggunaan AI:

1. Privasi dan Keamanan Data: Dalam penelitian dan kepenulisan, penggunaan AI sering melibatkan pengumpulan dan analisis data yang sensitif. Penting untuk memastikan bahwa data pribadi dilindungi dengan ketat, dan keamanan sistem diperhatikan dengan serius untuk mencegah pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data.

2. Bias dalam Data dan Model: Data yang digunakan oleh AI dapat mencerminkan bias yang ada dalam masyarakat. Jika data tersebut tidak diolah dengan hati-hati, algoritma pembelajaran mesin dapat memperkuat atau bahkan memperluas bias ini. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan memitigasi bias dalam data dan model AI.

3. Tanggung Jawab dalam Pengambilan Keputusan: Penggunaan AI dalam pengambilan keputusan, baik dalam penelitian maupun kepenulisan, memunculkan pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab atas hasilnya. Penting bagi pengguna AI untuk mempertimbangkan implikasi etis dari keputusan yang diambil oleh sistem, serta untuk memiliki mekanisme yang jelas untuk menanggapi konsekuensi yang mungkin timbul.

Batasan dalam Penggunaan AI:

1. Ketergantungan yang Berlebihan: Terlalu mengandalkan AI dalam penelitian dan kepenulisan dapat mengurangi peran kreativitas, analisis kritis, dan pengambilan keputusan manusia. Penting untuk mengakui bahwa teknologi ini seharusnya menjadi alat, bukan pengganti, dari peran manusia dalam proses kreatif.

3. Kesadaran akan Batasan: Para pengguna AI perlu memiliki kesadaran yang kuat akan batasan teknologi ini. Ini melibatkan pengakuan bahwa AI tidak selalu dapat menggantikan peran manusia sepenuhnya, dan bahwa ada situasi di mana intervensi manusia atau pengambilan keputusan manual masih diperlukan.

Dengan memahami tantangan etika dan batasan dalam penggunaan AI, kita dapat mengembangkan kerangka kerja yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk memanfaatkan potensi teknologi ini dengan bijaksana. Ini mencakup pembentukan kebijakan yang berbasis pada prinsip-prinsip etika, pengembangan algoritma yang transparan dan terbuka, serta pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang implikasi teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa penggunaan AI dalam penelitian dan kepenulisan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, sambil tetap mempertimbangkan nilai-nilai etika dan integritas.

15TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS AND FINANCE (15TH ICIEF)

CALL FOR PAPERS

 

15TH INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS AND FINANCE (15TH ICIEF)
Tuesday 12th – Thursday 14th December 2023
Venue: Kuala Lumpur

 

Theme: Driving the Agenda for a Sustainable Humane Economy

 

ORGANISERS
Kulliyyah of Economics and Management Sciences, International Islamic University Malaysia (IIUM) &

International Association of Islamic Economics (IAIE)
 

IMPORTANT DATES
Paper contributors are advised to observe the following deadlines:
● Papers submission deadline:  15th August 2023
● Notification of acceptance of papers:  15th October 2023
● Deadline for presenters and participants registration: 15th November 2023

 

https://conference.iium.edu.my/icief2023/

 

INTRODUCTION
The First International Conference on Islamic Economics held in Makkah al-Mukarramah in 1976, was the watershed for the new discipline of ‘Islamic Economics’. Almost five decades later, the Kulliyyah of Economics and Management Sciences (KENMS) of the International Islamic University Malaysia (IIUM) is once again honoured to manage and host the 15th International Conference on Islamic Economics and Finance for the third time, tentatively to be held from the Tuesday 12 to Thursday 14 December 2023 in Kuala Lumpur. The theme of the conference is Driving the Agenda for a Sustainable Humane Economy.

 

Recovering from the COVID-19 pandemic, financial and economic crises coupled with challenges from climate change, provide the OIC countries an opportunity to embrace Islamic economics and finance as indigenous approaches to guide their economic policy responses. For this to happen, theoretical foundations of both Islamic economics and finance, as well as their links to policymaking and implementation need greater attention and integration. The world is complex and everything is connected to everything. Hence, proper planning is a part of developing a responsive and responsible Islamic Economics and Finance. The 15th ICIEF 2023 provides the platform for bringing together academics, researchers and policymakers from the Muslim world to discuss the challenges faced and how greater effort can be made towards achieving our preferred future.

 

OBJECTIVES
The teaching, research and practice of Islamic economics and finance have made tremendous strides globally over the last 50 years. The establishment of higher education institutions like the IIUM and development finance institutions like the Islamic Development Bank, respectively, have provided important avenues for practical implementation of education programs as well as increasing financing for economic and financial cooperation among OIC-member countries. It is important to plan for a sustainable humane future- one that recognises efficiency goes hand-in-hand with equity. However, in order to plan effectively, one must be aware of where we are, how we arrived here, what the challenges are, have a clear vision of where we want to go as well as a plan for the future. Development of research and practice of Islamic economics and finance requires commitment by all the stakeholders as well as the establishment of viable links between theory and policymaking by academics and policymakers.
 

Taking into account the state of the art and the direction of the fields of Islamic economics and finance, the 15th ICIEF focuses on the way forward toward developing the discipline of Islamic economics and finance and increasing their application especially in the economies of the OIC countries. Hence, the conference is devoted to not only theory development and application of the theory but also policy-related issues concerning, but not necessarily limited to, the following areas: Islamic Economics, Islamic Finance, Policy-Issues and Related areas in Sustainability, Shariah, Accounting, Management and Marketing.

 

Islamic Economics – Islamic economic system and Islamic economy; theoretical and policy studies to achieve sustainable humane development; historical and comparative economic studies; comparative economic models; Islamic economic thought; review articles useful as teaching materials at the university level.

 

Islamic Finance – emerging issues relating to sustainable Islamic finance; alternative financial and monetary systems from the Islamic perspective; Innovation, AI and FinTech; stability of Islamic financial system; risk-sharing in Islamic finance; Islamic finance infrastructure institutions.

 

Policy Issues and Prescriptions for the OIC countries – poverty and inequality; entrepreneurship development; micro and small enterprise development; legal, tax and regulatory frameworks from the Islamic economics perspective; Islamic monetary and fiscal policies including zakah and awqaf-based social safety-nets; economic indebtedness; the role of the IsDB in sustainable economic development; trade and cooperation among the OIC countries.

 

Other Related Areas – Sustainability, Maqasid al-Shariah and its relations to IEF; issues relating to Islamic accounting and its application to IEF; Islamic approaches to management and marketing; Islamic economics and finance education and research.
 

 

The following list is meant to give a more detailed picture of areas/topics:

i. Theoretical, Historical, Shariah, Maqasid al-Shariah and Institutional Aspects of Islamic Economics and Finance

ii. Poverty, Inequality, Socio-Economic Justice and Human Development in the Humane Economy: Theory and policy dimensions; Trade and Economic Cooperations

iii. Islamic Social Economy and Finance: Theory, Practice and Policy innovations; SDGs and the role of Islamic finance; country case-studies

iv. Management and Business Ethics, Entrepreneurship, Marketing, and Corporate Social Responsibility from an Islamic Perspective

v. Islamic Finance, Banking, Corporate Finance, and Capital Markets for a Sustainable Humane Economy

vi. AI, FinTech, Risk Management and Stability of the Islamic Financial Services Industry

vii. Climate change; sustainability studies; managing externalities for a sustainable humane economy

viii. Accounting, Auditing and Reporting for Good Governance; Regulatory and Legislative Landscape for a sustainable humane economy

ix. Central Banking, Monetary and Fiscal Policy Reforms for a Sustainable Humane Economy

x. Innovation, Technology and the Development of a Sustainable Humane Economy

The Organisers welcome theoretical, empirical and policy papers that will serve to evaluate the current strengths of the disciplines of Islamic economics and Islamic finance and to also chart out possible future directions. Keynote speeches as well as Panel Forums will also be organised.

 

LANGUAGE, PRESENTERS AND PARTICIPANTS
The conference will accept papers in both English and Arabic.
Approximately 100 papers are expected to be presented during the two days.
Approximately 250-300 participants are expected to attend the event.

 

SUBMISSION GUIDELINES
1.     Paper submissions must comply with the following guidelines:
● Paper must be either in English or Arabic.
● Original papers not published or submitted for other events.
● Paper must be in Microsoft Word format. Do not submit ZIP files.
● Do NOT include the authors’ names in the main submission of the paper, as papers will be subject to double-blind peer review.
● Full tentative title of the manuscript must be included on the paper.
● Abstract is required and should be between 200-250 words. Please limit the use of acronyms, abbreviations and references in the abstract.
● Keywords for the article: 3-5 keywords are sufficient.
● Referencing: we recommend the Harvard referencing system.
● Please do not submit duplicate copies of the papers.
● Please limit the number of pages to 30 or less (including references).

 

2.     Final Paper Submissions:
● Authors whose first drafts have been submitted before the deadline and accepted will be invited to submit final drafts of their research papers based on the peer-reviewers’ recommendations for revision.
● Selected papers presented to the Conference will be considered for possible publication in the International Journal of Economics, Management and Accounting (formerly IIUM Journal of Economics and Management, indexed by Web of Science Core Collection), Intellectual Discourse (IIUM, indexed by Scopus), and Islamic Economics Studies (IRTI) and KAAU Journal of Islamic Economics Indexed in SCOPUS. We are also working to get more journals on the list.
● Papers presented may also be selected to be published in edited volumes emanating from the Conference.
 

 

TICKETS AND HOTEL
Subject to the availability of funds, one author of selected accepted papers may be sponsored a round-trip economy class air ticket and/or hotel stay during the conference days only. The author who wishes to avail of conference sponsorship must be the corresponding author

 

CONFERENCE FEE AND CONTACTS
● The conference fee will be announced later.
● For more info, please visit our website at https://conference.iium.edu.my/icief2023/
● For queries, kindly e-mail the 15th ICIEF Secretariat at [email protected]

 

Detail Info:

https://allevents.in/kepong/15th-icief-2023/200024854757748

METODOLOGI KUANTITATIF YANG UMUM DIGUNAKAN

1. Survei: Metodologi survei melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner atau wawancara terstruktur kepada responden. Survei dapat dilakukan dalam bentuk survei daring (online) atau wawancara tatap muka.

 

2. Eksperimen: Eksperimen adalah pendekatan di mana peneliti memanipulasi satu atau lebih variabel independen untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen. Ini digunakan untuk menentukan sebab dan akibat.

 

3. Analisis Data Sekunder: Penelitian ini menggunakan data yang sudah ada, seperti data dari lembaga pemerintah, organisasi, atau penelitian sebelumnya, untuk menguji hipotesis atau mencari hubungan yang relevan.

 

4. Regresi: Metodologi ini digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara satu atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Regresi linear dan regresi logistik adalah contoh teknik regresi yang umum digunakan.

 

5. Analisis Survei Longitudinal: Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari responden yang sama pada beberapa waktu yang berbeda untuk mengamati perubahan dalam variabel-variabel tertentu.

 

6. Analisis Anova (Analysis of Variance): Metode ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dari tiga atau lebih kelompok data untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan di antara mereka.

 

7. Analisis Statistik Deskriptif: Ini mencakup penggunaan statistik seperti mean, median, modus, dan deviasi standar untuk menggambarkan data dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

 

8. Uji Hipotesis: Metodologi ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Contoh uji hipotesis termasuk uji t, uji chi-kuadrat, dan uji F.

 

9. Regresi Logistik: Ini adalah jenis analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen adalah biner (dua kategori), seperti ya/tidak atau sukses/gagal.

 

10. Analisis Multivariat: Metode ini melibatkan analisis data dengan lebih dari dua variabel independen atau lebih dari satu variabel dependen. Contoh analisis multivariat termasuk analisis regresi ganda dan analisis faktor.

 

11. Metode Statistik Lanjutan: Ini melibatkan penggunaan metode statistik yang lebih kompleks seperti analisis jalur, analisis regresi hierarkis, analisis cluster, dan analisis komponen utama.

 

Pemilihan metodologi kuantitatif yang tepat tergantung pada pertanyaan penelitian, jenis data yang dikumpulkan, dan tujuan penelitian. Peneliti harus memilih metodologi yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menghasilkan hasil yang valid dan dapat diandalkan.